Jumat, 04 Oktober 2013

Laporan Praktikum ke 2_Fida

Praktikum II
Laporan Mingguan
Ke 1

Nama : Fida Iyun Fi’il Islamie
NPM : 1006694100
Nama Lembaga : Kerlip
Supervisor Sekolah : Bagus Aryo
Supervisor Lembaga : Nurasiah Jamil


Program Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Indonesia
Depok, 2013


A. Pendahuluan

Pada praktikum dua ini, praktikan mendapatkan kesempatan untuk berpraktikum di suatu lembaga yang concern di bidang pendidikan yaitu Kerlip. Pendidikan disini dikhususkan untuk menciptakan sekolah yang ramah anak. praktikum minggu pertama di mulai dengan mengikuti kegiatan Kerlip. Kegiatan tersebut adalah salah satu kegiatan bersama dengan beberapa NGO lain, yang di prakarsai oleh UN dalam memperingati hari kemanusiaan sedunia. Bertepat pada hari minggu, 1 September di Bundaharan HI. Selain itu di minggu pertama pula praktikan membicaran serta membuat workplan hingga masa praktikum berakhir. Berikut di bawah ini jadwal praktikan selama seminggu pertama praktikum:
Waktu Durasi Lokasi Inti Kegiatan
Minggu, 1 Oktober 2013 4 jam Bundaran HI Terlibat kegiatan lembaga bersama UNOCHA
Selasa, 4 September 2013 4 jam Wisma Kodel Pemahaman lembaga
Jumat, 7 September 2013 4 jam Wisma Kodel Bertemu dengan pimpinan lembaga, membahas timeline praktikum
Selasa, 11 September 2013 7 jam Central Senayan II Workshop mengenai level local managemen for disaster management yang diadakan oleh Japan International Coorporation Agency


B. Isi Laporan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hari pertama praktikum, praktikan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti event bersama dengan NGO lain yang diprakarsai UN-OCHA (Office for the Coordination of Humanitarian Affairs). Rangkaian kegiatannya adalah mensosialisasikan hari kemanusiaan sedunia dan mensosialisasikan kampanye mereka mengenai “the world need more…” atau tagline yang menghimpun suara bahwa dunia itu lebih membutuhkan hal apa, keadilan kah, perdamaian dll.

Dari event tersebut dapat diketahui bahwa bagaimana posisi Kerlip sebagai salah satu NGO yang cukup diperhitungkan diantara berbagai NGO di Indonesia. event tersebut tentunya dihadiri oleh berbagai NGO lainnya. Acara tersebut diselenggarakan dari pukul 7.00 WIB sampai 10.00 WIB. Dalam kesempatan itu, praktikan juga bertemu dengan beberapa volunteer Kerlip yaitu Aas dan Andi. Umur kami tidak terpaut jauh sekitar satu atau dua tahun lebih tua, akan tetapi mereka sudah memiliki banyak pengalaman di bidang pendidikan kebencanaan dan program community development di berbagai daerah.

Hari kedua praktikum, praktikan berencana akan menemui Fitri (salah satu staff dari Kerlip) di wisma Kodel. Fitri kala itu diberikan wewenang oleh bu Yanti selaku salah satu staff Kerlip yang berpengalaman untuk menjelaskan profik kerlip. Beberapa informasi yang kami dapat adalah;

Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan (KerLiP) dibentuk pada tanggal Dua puluh Lima Desember, tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan, di Bandung, Jawa Barat dan DKI Jakarta, berbadan hukum pada tanggal dua belas April tahun dua ribu empat,dihadapan Notaris Dr. Wiratni Ahmadi, SH, dengan nomor 7 dan nomor 12 dengan nama Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan dengan singkatan KerLiP.

Seiring dengan berkembangnya kemitraan dengan keluarga dan komunitas di daerah bencana pasca tsunami Aceh, KerLiP mengembangkan model pendidikan Lingkungan Hidup dan Bencana. Hal ini merupakan tindakan dalam menyikapi kondisi ekploitasi lingkungan hidup yang semakin masif dan bencana yang menelan korban terutama pada usia anak di seluruh Indonesia serta peran penting pendidikan dalam peningkatan kemampuan masyarakat termasuk perempuan dan anak dalam upaya pengurangan risiko bencana.

Hari Ketiga praktikum, praktikan bertemu dengan pimpinan lembaga yaitu ibu Yanti. Ini merupakan pertemuan praktikan yang pertama dengan beliau. Setelah cukup lama menjelaskan secara lengkap sepak terjang KerLiP di dunia pendidikan yang ramah anak, beliau meminta kami untuk membuat workplan. Awalnya praktikan bingung, karena ternyata ibu Yanti ini memiliki tipe bekerja yang sangat cepat dan dinamis. KerLiP memang sedang gencar-gencarnya menggalakan program sekolah aman bencana, sehingga sejak awal kedua praktikan yang lain telah memutuskan untuk masuk ke proyek KerLiP mengenai pendidikan kebencanaan. Akhirnya praktikan meminta waktu untuk berpikir dan menelaah data-data lembaga yang diberikan sebelumnya. Dibawah ini merupakan workplan yang praktikan buat.

Hari keempat praktikan menghadiri workshop yang diadakan oleh Japan International Coorporation Agency di Central Senayan II. Acara tersebut berlangsung dari pukul Sembilan hingga tiga sore. Banyak sekali ilmu yang praktikan dapat dari sana mengenai local level disaster management and education. Dimana menghadirkan banyak sekali pembicara serta panelist dari pihak pemerintah yang diwakili oleh BNPB, GO yaitu PMI, NGO seperti komunitas BDSG, WASEND, FM Wai Wai, Japan Foundation, JICA itu sendiri, dan pihak privat seperti Hitachi. Semua pihak tersebut melakukan presentasi mengenai apa saja yang sudah mereka lakukan dalam melakukan mitigasi. Mulai yang bersifat structural dan non structural. Wasend yang bekerja sama dengan BDSG mempresentasikan program homestay mereka di jepang dan di Indonesia. dimana dikedua Negara tersebut team yang masuk ke terlibat ke dalam exchange harus mengukur kerentanan dan kapasitas di daerah mereka homestay. Selain itu, Wasend sendiri disamping melakukan observasi juga beberapa kali melakukan sosialisasi dan pendidikan kebencanaan kepada anak SD. Metode yang mereka gunakan sangat menarik dengan memakai bahasa Indonesia dan alat peraga yang lengkap.

FM Wai Wai atau radio asal jepang mempresentasikan mengenai program mereka, yang bekerja sama dengan radio lokal untuk menyiarkan informasi mengenai kebencanaan. Japan Foundation menjelaskan program mereka mengenai Kizuna Project. Kizuna Project menghimpun ide pemuda-pemuda yang ada di Indonesia melalui komoetisi DRR. Pemenangnya akan mendapatkan hadiah berupa homestay di Jepang dan mendapatkan kesempatan untuk mempelajari cara jepang melakukan mitigasi bencana. JICA yang bekerja sama dengan masyarakat Maluku juga melakukan penelitian di sekitaran bendungan Way Ela selama sepuluh tahun terakhir dan dinilai berhasil dalam melakukan DRR kepada masyarakat sekitar sehingga pada kejadian jebolnya tanggul tersebut, hanya memakan korban satu dua orang. Selanjutnya ada juga presentasi di pihak private dalam hal ini Hitachi. Hitachi memperkenalkan sistem peringatan dini bencana mereka yang selanjutkan akan digunakan oleh Negara untuk mengembangkan sistem yang sebelumnya. Acara ditutup dengan diskusi Panel yang melahirkan JID Mall atau platform bersama beserta kesepakatan akan singkronisasi program dan berkomitmen untuk terus melaksanakan program DRR bersama serta menjadwalkan pertemuan selanjutnya. Poin diskusi pada saat itu adalah;
1. Mengidentifikasikan hambatan dan nilai-nilai yang ada di Indonesia dan jepang dalam melakukan DRR
2. Membahas kooperasi secara internasional mengenai DRR
3. Mengembangkan ide dan strategi DRR.


C. Penutup
Pada minggu pertama kegiatan yang dilakukan praktikan masih condong ke pengenalan lembaga termasuk kegiatannya. Kendala yang praktikan rasakan adalah mengenai workplan dan apa yang akan nanti praktikan implementasikan, karena berdasarkan hasil observasi, KerLiP akan sangat excited apabila kita concern di bidang pendidikan edukasi kesiapsiagaan. Dan itu bukan workplan praktikan.

Tidak ada komentar: