Jumat, 04 Oktober 2013

Laporan kegiatan Vivi_pelembagaan GERA SHIAGA Institut

Laporan Diskusi Inovasi Sosial

“Lembaga nonprofit bank yang dapat membantu perekonomian Indonesia”
Tempat : Energi Tower lantai 22 jam 14.00-16.00

Pembahasan :
1. Fakta mengenai permasalahan pertanian Indonesia
2. Kondisi yang dialami oleh petani di Indonesia
3. Bagaimana dampak keadaan petani terhadap pengaruh perekonomian Indonesia
4. Solusi rekomendasi yaitu : hadirnya lembaga nonprofit bank yang dapat membantu petani keluar pada masalah utama : keuangan.

Hasil pemikiran vivi an rekomendasi solusi untuk gerakan Kerlib
1. KerliP merupakan NGO yang bergerak pendidikan , yaitu pendampiangan petani pada masalah utama yaitu pendidikan mereka yang jauh tertinggal : untuk pengembangan ilmu kerjasama dengan OISCA
2. KerliP baiknya sudah bergerak pada bidang perkoperasian yaitu membantuan dana pengembangan produk-produk pertanian ,
3. KerliP menjadi pusat riset dan pengembangan usaha pertanian.
Langkah utama yang harus dipersipakan
1. Internasisasi dalam jobdesk percepatan menuju Gerashiaga institute
2. Susunan progress dan pembicaraan lebih lanjut terhdapa peserta diskusi terhadap pembentukan badan nonprofit bank


Laporan Konferensi Child Poverty and Sosial Protection :
Landasan pemikiran : kesimpulan semua materi dan hasil diskusi dengan beberapa narasumber pada konferensi tersebut , yaitu berdasarkan
1. pengumpulan masalah, identifikasi masalah
2. Observasi dari rekomendasi solusi beberapa Negara yang mampu menyelesaikan masalah
3. Membaca materi dari semua pembicara
4. Membuat rekomendasi sendiri untuk pengembangan Kerlib pada penanganan kemiskinan pada anak
Identifikasi masalah
1. Kurangnya pendidikan
2. Kondisi perekonomian keluarga yang kurang
3. Orang tua yang menuntut anaknya menjadi salah satu pencari nafkah dalam keluarga untuk memenuhi kebutuhan
4. Oppoturnity cost yang diterima anak : anak lebih memilih mencari uang daripada belajar karena jika mencari uang mendapatkan uang kalau sekolah mereka tidak mendapatkan uang
Rekomendasi solusi dan riset pada Kmapung Lio : kampong anak jalanan di pinggiran depok









1. Family : keluarga merupakan farkot utama yang mengharuskan anak menajdi pekerja dan tidak mendapatkan hak-haknya yaitu pendidikan. Intervensi pada keluarga ini diawali terhadap edukasi terhadap ibu, ibu merupakan pendidik utama , penggerak ekonomi dan penentu pergerakan keluarga. Jenis pendidikan kepada Ibu : Character knownledge , pembenihan kewirausahaan , pengembangan home Industri dengan penggerak utama adalah ibu
2. Sosial ekonomi development : tidak menghilangkan opportunit cost bagi si Anak, tetapi pengarahan terhadap pendidikan yang bisa menghasilkan penghasilan : pendekatan what they want. Pemberian pendidikan menjadi pendidikan nonformal yang dapat meningkatkan kecerdasan skill mereka yang setiap hari mereka asah.
Contoh(berdasarkan observasi vivi)
Anak jalanan : suka mengamen ---- pendekatan pendidikan dengan music , menciptakan kader musisi hebat dari lost generation dengan daya edukatif, fun dan tetap tidak mnegurangi waktu mereka mencari uang. *kurikulum sedang dirancang. Dampaknya : anak jadi memiliki cita-cita dan tidak dibiarkanmencari penghasilan dengan tidak berpendidikan
Anak jalanan : jualan Koran ---- pendidikan dengan alat bantu buku. Tidak hanya Koran yang bisa dijual , tetapi mereka juga dapat diberi pendidikan karakter menjadi orator/mc. Jadi pendidikan mereka juga dapat terarah dan memiliki cita-cita
Bukti : hal ini sudah diterapkan apda kampong Lio bernama Rumah Canda yaitu anak-nak jalanan yang dapat pentas dengan music dan sering tampil di UI. Akhirnya mereka mau belajar hal yang lain dengan lagu-lagu Bhs. Inggris : mreka akhirnya belajar bahasa Inggris. Belajar musil/cord mereka akhirnya berlajar matematika ,berhitung tempo *silabus dalam proses observasi
3. Home Industri : dikhususkan pada ibu sebagai penggerak homeindustri , jika homeindustri berjalan ,maka sang ibu akan membiarkan sang anak mendapatkan haknya : hasil observasi terhadap kampong lio , anak yang berjualan/bekerja , ibunya dirumah.
4. Pembentukan character : setelah semua berjalan , hal medasar yaitu pendidikan karakter yang dapat mengubah cara pikir, cara hidup dan masa depan.

Hal yang dapat dilakukan KerliP
1. Menyediakan sarana-sarana pendukung skill anak
2. Mengembangkan pola home industry
3. Pendidikan karakter
Analisis terhadap NGO lainnya
1. NGO dari berbagai daerah dan Negara lebih fokus pada pendidikan yaitu mengajarkan ilmu akademis
Peluang kerliP
- KerliP bisa menginisisasi gerakan ini pertama dengan fokus pengembangan karakter dan pendidikan non akademis
- Terbentuknya integrated solution : Keluarga Ramah Anak dan mandiri
- Terbentuknya event organizer kerliP yang membantu anak-anak mendapatkan penghasilan

Targetan
No Progress Waktu Tempat Badan yang berkepentingan
1 Internal September minggu 3 tentative KerliP
2 Pengumpulan riset-riset –penjelasan akselerasi KerliP September minggu ke 3 tentative kerliP
3 Pembahasan Gerashiaga Institut September minggu ke 4 tentative KerliP
4 Launching Product KerliP September Minggu ke 4 tentative KerliP
5 KerliP pendekatan ke Badan-badan September minggu ke 4 tentative Unicef : pengurangan kemiskinan anak
KemenPPA : Program hak anak
Kemendikbud :
Pendidikan non akademik
6 KerliP Event organizer Oktober tentative Kerlib ,
Komisi Perlindungan anak
Institut Seni Indonesia ,
Café-cafe




Tidak ada komentar: