Jumat, 04 Oktober 2013

Laporan Praktikum Fida


A. Pendahuluan
Di minggu kedua praktikum ini, praktikan masih akan mencoba memahami cara kerja lembaga serta metode yang digunakan. Dibawah ini merupakan table kegiatan praktikan di paruh minggu kedua.
Tanggal Lokasi Inti Kegiatan
Kamis, 12 September 2013 Wisma Kodel Supervisi dengan teh Aas dan membicarakan kelanjutan workplan
Senin, 16 september 2013 Wisma Kodel Menghubungi dikmen dan menyelesaikan rencana aksi
Selasa, 17 september 2013 LIPI, Save the Children Office, Plaza Festival Menghadiri pelaporan evaluasi BLSM, dan beberapa hasil penelitian LIPI di bidang kesehatan, menghadiri diskusi bersama beberapa NGO yang sedang aktif melakukan pendidikan PRB, rapat mengenai pemahaman kita dengan program-program kerlip serta perkembangan workplan.
Rabu, 18 september 2013 SMAN 13 Jakarta Melakukan engagemen dengan pihak sekolah dan mencari persetujuan untuk piloting program DRR di SMAN 13

B. Isi Laporan
Kamis, 12 September 2013
Hari ini praktikan akan menemui teh aas selaku supervisor lembaga untuk membicarakan perkembangan workplan yang sudah kami buat. Supervise dilakukan di kantor Kerlip di Kuningan tepatnya di wisma Kodel. Kami sampai di wisma Kodel pukul Sembilan pagi. Kerlip memiliki budaya organisasi yang khas. Mereka tidak pernah menetap lama di kantor, jadi kalau ada meeting-meeting tertentu saja kami berada di kantor. Begitu juga dengan hari ini, biasanya setiap pengurus kerlip mobilitasnya sangatlah tinggi. Kami langsung memulai supervise walaupun satu teman praktikan kami masih belum datang. Hal tersebut dikarenakan supervisor kami harus melanjutkan aktivitas lainya. Akhirnya kami satu persatu melakukan supervise, praktikan melaporkan perkembangan workplan yang sudah dibuat beserta rencana aksi. Dalam hal ini praktikan memutuskan untuk berhenti dengan workplan yang lama, karena menurut praktikan saat ini yang dibutuhkan oleh lembaga adalah pengembangan program PRB atau DRR yang sedang digalakan oleh Kerlip itu sendiri. Sehingga praktikan membuat workplan baru untuk implementasi program. Seperti yang telah disinggung sebelumnya Kerlip sedang sibuk-sibuknya mengerjakan program sekolah ramah anak yang di dalamnya mengandung sekolah yang sehat, aman, hijau, inklusi dan lain-lain. Untuk periode sekarang Kerlip memfokuskan diri di keamanan sekolah dari bencana dengan menerapkan program SESSAMA (satu jam simulasi evakuasi serentak di sekolah dan MAN). Pimpinan Kerlip memberikan kepercayaan kepada kita untuk menjalankan program tersebut di Jakarta. Untuk itu sekarang saya fokus ke isu tersebut dan membuat workplan baru.

Senin, 16 september 2013
Hari ini kami kembali ke wisma kodel untuk menghubungi beberapa pihak yang akan mendukung program kerlip diantaranya adalah Dikmen. Rencananya tanggal 26 september Kerlip akan melakukan audiensi mengenai sekolah aman. Setelah melakukan beberapa kontak dengan beberapa pihak, saya melanjutkan pembuatan workplan dan rencana aksi beserta timeline. Target piloting sekolah aman di Jakarta adalah SMA 13 Jakarta. SMA tersebut dipilih karena sebelumnya kerlip pernah membuat acara sekolah hijau disana dan posisi 13 yang strategis juga satu dari beberapa alasan sekolah ini dipilih. Timeline terlampir.

Sabtu, 21 September 2013
Hari ini saya rencananya akan mengunjungi MAN 1 Bandung. Kunjungan tersebut dalam rangka menghadiri acara Kerlip. Agendanya adalah mengukur kerentanan dan kapasitas sekolah dalam menghadapi bencana. Saya sendiri mendapatkan kesempatan untuk menjadi fasilitator dalam acara tersebut. kami hadir di lokasi pada pukul sepuluh lewat lima belas menit. Acara tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan unit kegiatan siswa seperti OSIS, PMR, PRAMUKA, GARIS, PASKIBRA, BASKET, dan MPK. Selain itu acara juga dihadiri oleh dewan Pembina sekolah, seperti Pembina extrakulikuler Berdasarkan observasi singkat, pihak sekolah mendukung penuh terselenggaranya acara tersebut, mengingat kerlip sudah tiga kali mengadakan acara di MAN 1 Bandung. Saya pribadi mengharapkan segala sesuatu yang telah dilakukan bersama sekolah MAN 1 dapat berjalan dengan berkesinambungan dan dapat bergerak secara mandiri.
Kegiatan diawali oleh menyanyikan lagu PRB yg liriknya dibuat oleh kerlip bersama-sama (sembari menunggu siswa yang lain datang). Lagu yang dibawakan adalah lagu pelangi-pelangi dengan lirik dibawah ini;

Selasa, 17 september 2013
Jadwal saya hari ini adalah menghadiri Forum Kajian Pembangunan yang bertempat di LIPI, Gatot Subroto. Tema yang diusung LIPI saat itu adalah pelaporan evaluasi BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat). Yang dilaporkan oleh bapaK Ari Perdana Dari LIPI dan tema yang kedua adalah mengenai HealthCare di Sumatra Selatan yang di presentasikan oleh Ari Kuncoro dari LPEM FEUI.

Evaluasi BLSM tentunya berisi penjelasan program BLSM dan hasilnya di lapangan. Mulai penerimaan serta hambatan-hambatan yang ada selam program tersebut berlanjut. Pemerintah pun terlihat akan melanjutkan program tersebut walaupun pada forum itu mendapatkan kritik yang lumayan banyak. Presenter beralasan bahwa pemerintah akan melakukan perbaikan pelayanan BLSM dan sekarang masih dalam tahap perkembangan program jadi masyarakat diminta memaklumi.

Presentasi yang kedua berisi tentang pelaporan jaminan kesehatan di Sumatra selatan. Penelitian dilakukan arena pelaksanaan jaminan kesehatannya berbeda dengan daerah di Indonesia lainnya. Intinya Sumatra selatan tidak memakai PT.ASKES sebagai pengelola utama jaminan kesehatan di Sumatra selatan. Serta hasil dari perbedaan tersebut.

Tengah hari forum kajian tersebut selesai, aktivitas selanjutnya adalah rapat bersama NGO lainnya di jalan Taman Margasatwa, Jakarta Selatan. Untuk membicarakan program bersama yang akan dikoordinasi oleh save the children dan bekerja sama dengan beberapa lembaga pemerintahan beserta NGO lainnya. Program yang dibahas adalah program yang akan mereka lakukan di Lombok pada tanggal 7-11 oktober dan bertepatan dengan Hari PRB sedunia. Rapat tersebut membahas kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh setiap NGO dalam menjelenggarakan sekolah aman dan bagaimana upaya mereka dalam mendukung program yang ada di Lombok tersebut. lembaga-lembaga yang hadir diantaranya adalah save the children, yayasan nusa membaca, dompet dhuafa, child fund, mercy corps, Okfam, Kerlip, Kemeneg PPPA. Dalam rapat ini dapat dilihat bahwa posisi kerlip diantara NGO-NGO yang lain cukup diperhitungkan dan mempunyai hubungan yang baik. Acara di Lombok itu diprakarsai oleh BNPB dan beberapa kementrian dan dilaksanakan oleh NGO yang telah disebutkan diatas. rapat ini juga bertujuan untuk singkronisasi program antar NGO.

Setelah dua jam berdiskusi, rapat tersebut akhirnya selesai pada pukul setengah enam, agenda kami selanjutnya adalah berdiskusi dengan ibu yanti selaku pimpinan lembaga di Plaza Festival. Pukul tujuh kami mulai berdiskusi kembali, mematangkan workplan dan pembagian jobdesk. Pada kesempatan itu kami juga mencoba bertanaya tentang struktur lembaga dan cara bekerjanya. Budaya organisasi di kerlip membuat satu pengurus dapat mengerjakan pekerjaan yang sangat banyak, satu orang ibaratnya bisa menjadi eksekutor, konseptor, HUMAS dan berbagai overlapping lainnya. Maka dari itu kami mengurai struktur kerlip dan pekerjaan mereka agar lebih jelas. Mulai dari pekerjaan mereka yang vertical keatas, kebawah dan horizontal. karena kerlip selain aktif dalam pembentukan sekolah aman, kerlip juga terlibat dalam pembuatan kebijakan mengenai pendidikan anak. diskusi ditutup pukul delapan malam.

Rabu, 18 september 2013
Setelah mendapatkan ketetapan objek yang akan praktikan ambil, praktikan langsung menuju SMA 13 untuk menanyakan kesediaan mereka menjadi sekolah percontohan ramah anak di kota Jakarta. Di tiga belas kami bertemu dengan wakil kepala sekolah, Ibu Eny dan Ibu Retno selaku staff pengajar di tiga belas. Disana kami membicarakan maksud kami membuat sekolah aman dan mengapa memilih tiga belas. Setelah dijelaskan , pihak 13 menerimanya dengan terbuka serta bersedia untuk bekerja sama dengan kami. Karena tujuan sekolah ramah anak sangat luas, kami memulai untuk menerapkan sekolah anak dengan poin program yaitu menciptakan masyarakat sekolah yang sadar bencana dan mengerti apa yang harus dilakukan ketika bencana tersebut terjadi. Setelah berkoordinasi dengan pihak sekolah, kami saat itu juga bertemu dengan organisasi siswa disekolaah, seperti OSIS, PMR, dan PRAMUKA. Tujuan dari pertemuan tersebut adalah untuk mengumumkan langsung mengenai program kami serta meminta kerja sama mereka untuk program tersebut.

C. Penutup
Rencana praktikum minggu depan, praktikan akan fokus kepada implementasi program di 13 serta membuat proposal program. Hambatan yang dirasakan praktikan adalah belum terbiasanya praktikan akan mobilisasi yang tinggi dalam melaksanakan berbagai kegiatan kelembagaan

Tidak ada komentar: