Jumat, 04 Oktober 2013

Laporan Mingguan 1_Siti Azizah namirah

Praktikum 2
Laporan Mingguan
Ke 1



Nama : Siti Azizah Namirah
NPM : 1006694625
Nama Lembaga : Keluarga Peduli Pendidikan (KerLip)
Alamat Lembaga : Wisma Kodel, lantai 11, Kuningan, Jakarta Pusat.
Supervisor Sekolah : Bagus Aryo
Supervisor Lembaga : Nurul Fitri Azizah


Program Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial
FISIP UI
Depok, 2013


Praktikum minggu pertama berlangsung tidak berurutan karena lembaga sudah meminta kami memulai lebih awal. Sedangkan pada minggu pertama mulai saya beberapa kali izin untuk menyelesaikan tugas laporan pertanggungjawaban K2N UI 2013. Pertama kali bertemu kami dijelaskan mengenai kelembagaan KerLip mengenai awal berdiri hingga menjadi seperti sekarang ini. Selanjutnya kami juga diminta menjadi perwakilan KerLip untuk menghadiri seminar dan undangan, dan membicarakan agenda praktikum yang akan kami lakukan selama berada di KerLip dan melakukan beberapa tugas yang diberikan.

Rabu, 28 Agustus 2013. Durasi Praktikum 4 Jam
Hari ini saya dan Marcha ditugaskan untuk menghadiri diskusi yang diadakan Komunitas Skala yang bekerja sama dengan INAFOR (International Forestry Researchers). Tema seminar hari ini ialah “Climate Changes Research and Moments in Pictures), terdapat 3 pembicara pada hari itu yaitu Niken S, dan Deden J dari Kementerian Kehutanan dan Gunawan W dari Kompas, dan acara ini dimoderatori oleh Ratna Dumilah. Diskusi hari ini berisi mengenai bagaimana sebuah foto dapat menceritakan suatu penelitian/laporan.
Saya hadir di Hotel Menara Peninsula Hotel sekitar pukul 15.10, dan ternyata acara baru dimulai pukul 16.00. Lalu sayapun memilih menunggu di lobi hotel dan menunaikan sholat ashar. Tiba pukul 16.00 saya masuk ke Ruang Cengkeh dimana diskusi berlangsung, setelah membaca situasi untuk beberapa saat ternyata diskusi ini ialah rangkaian acara dari konferensi internasional yang diadakan INAFOR selama 2 hari. Saya duduk ditengah ruangan dan mulai mengeluarkan catatan dan menyimak isi diskusi tersebut.
Acara dibuka oleh MC dan kemudian diserahkan kepada moderator pertama-tama 2 orang pembicara yaitu ibu Niken dan bapak Deden yang seorang peneliti menceritakan pengalaman mereka selama melakukan penelitian terkait lingkungan khususnya hutan. Kemudian dilanjutkan dengan bapak Gunawan yang menjelaskan teknik pengambilan gambar yang baik untuk laporan/penelitian. Teknik penyampaian disini terdapat beberapa gambar yang ditampilkan dilayar kemudian pak Gunawan menilai ataupun bercerita mengenai foto tersebut. Saat mempresentasikan hal tersebut pak Gunawan menyatakan bahwa hal terpenting dalam pengambilan gambar yang terpenting adalah sudut pandang pengambilan dan momentum. Jika igin membuat foto untuk laporan penelitian tidak bisa dilakukan secara terburu-buru karena hal terpenting adalah semuanya harus terjadi secara alami, sehingga harus menunggu momen terbaik.
Setelah paparan tersebut selesai acara dilanjutkan dengan ramah tamah atau makan malam. Sayapun pergi makan dan setelah itu pulang.

Jum’at, 30 Agustus 2013. Durasi Praktikum 6 Jam
Hari ini adalah hari pertama saya datang ke tempat praktikum secara formal, sebelumnya saya sudah pergi ke Bandung untuk menemui kepala lembaga dan mendapatkan penjelasan singkat seputar KerLip. Hari ini saya berjanji untuk bertemu pukul 09.00 di Wisma Kodel lantai 11 tempat sekertariat KerLip di Jakarta. Hari ini saya datang terlambat karena belum terbiasa mengatur waktu keberangkatan. Setibanya disana saya langsung disambut oleh Bu Yanti dan Ka Wahyu penunggu sekertariat tersebut. Dari sini saya mengetahui sekertariat ini bukanlah milik KerLp tetapi Universitas Paramadina, namun oleh pemiliknya dipinjamkan sebagai sarana sekertariat kerLip di Jakarta.
Pagi itu Bu Yanti juga memiliki janji wawancara dengan 2 mahasiswa S2 Komunikasi UI, Jurusan Komunikasi sedang mengadakan penelitian mengenai NGO yang fokus dibidang pendidikan dan bekerjasama dengan lembaga asing. Oleh sebab itu saya dan Marcha menunggu sambil mendengarkan wawancara tersebut sebagai sarana kami untuk mengenal KerLip lebih jauh.
Usai melakukan wawancara Bu Yanti kembali berbincang dengan kami dan bertanya mengenai apa yang ingin kami dapatkan selama berada di KerLip dan apa yang menjadi ketertarikan kami dan berhubungan dengan lembaga. Saya dan Marcha memiliki ketertarikan yang sama dibidang penanggulangan bencana lalu Bu yanti menjelaskan terkait sekolah aman yang dilakukan KerLip dan sejarah perkembangannya sampai sekarang. KerLip awalnya bermulai dari kampanye pendidikan berkeadilan dan berkualitas sampai akhirnya sekarang seringkali menjadi mitra kementerian dalam hal kegiatan maupun staf ahli merancang suatu peraturan. Hingaa pada suatu titik Bu Yanti beranggapan bahwa hal terpenting dari sekolah faktor amannya hal inilah yang menjadi awal masuknya beliau kedalam bidan penanggulangan bencana. Bu Yanti sendiri sekarang menjabat sebagai ketua sekolah aman di Indonesia. Pilot project KerLip sendiri untuk hal ini berada di SMP 11 dan SMA 8 Kota Bandung, selain itu Forum Anak Lampung Timur bekerja sama dengan Child Fund. Standar sekolah amanpun dibuat dengan kerjasama KerLip dengan BNPB. Dalam hal kampanye sekolah aman KerLip program ini diberi nama YES at Safer School (Youth Evacuation and Simulation) konsep dari program ini bisa dibuat sangat simpel hingga tersulit. Tersimpel adalah cukup melakukan roadshow ke sekolah lalu menularkan lagu mengenai gempa yang dikarang sendiri oleh beliau.
Lama berbincang kamipun pamit pulang karena kami akan menghadiri wisuda angkatan 2009 dan Bu Yantipun sudah memiliki janji.

Selasa, 4 September 2013. Durasi Praktikum 4 Jam
Hari ini kami berjanji untuk bertemu dengan Fitri, penanggungjawab YES at School sekaligus kepala badan otonom KerLip Green Smile Inc. Hari ini kami bertemu untuk berbagi informasi sekaligus merencanakan kegiatan yang akan kami lakukan selama 4 bulan kedepan. Saya tiba di kantor pukul 11.30, hari ini kami berjanji bertemu pukul 13.00. sambil menunggu sayapun membaca beberapa bahan mengenai KerLip.
Lalu saat Fitri datang kamipun memulai pembicaraan dimulai dari beliau yang menerangkan mengenai KerLip. KerLip (Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan) terbentuk apada tanggal 25 Desember 1999 di Kota Bandung. Pada saat awal berdiri KerLip melakukan pengembangan terhadap model pendidikan berprogram khas dijalur pendidikan formal, non-formal dan informal. Awalnya kegiatan KerLip perupa kampanye dan advokasi terkait pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Pasca bencana tsunami di Aceh barulah KerLip mulai mengembangkan model pendidikan lingkungan hidup dan bencana. Setelah ini barulah KerLip menyadari untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas haruslah dimulai dari aman, aman dari bencana maupun hal negatif lainnya yang dapat membahayakan anak. Hingga akhirnya KerLip menjadi anggota Konsorsium Penanggulangan Bencana/KPB serta menjadi Kordinator Bidang Pendidikan dan IPTEK Platform Nasional Pengurangan Risiko Bencana. Dan hingga saat ini KerLip masih giat dalam memperjuangkan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia melalui kampanye dan advokasi maupun piloting dibeberapa sekolah. Adapun prinsip utama dari KerLip ialah ; tumbuh bersama, partisipatif, keadilan sosial, dan otonomi. Selanjutnya visi KerLip ialah “Pada tahun 2019, Perkumpulan KerLiP menjadi gerakan sosial kritis keluarga peduli pendidikan untuk mendorong pemenuhan hak hidup bermartabat terutama hak atas pendidikan, perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan di bidang pendidikan, lingkungan hidup dan kebencanaan”. Sedangkan misi KerLip ialah ; Bersikap proaktif dalam upaya tumbuh bersama mengembangkan kelembagaan dan kemitraan yang menjunjung tinggi prinsip dan nilai KerLiP, meneliti dan mengembangkan model-model gerakan keluarga dan komunitas dalam kerangka aksi Pendidikan Untuk Semua dan Pengurangan Risiko Bencana, memobilisasi sumber daya yang ada demi kepentingan terbaik anak dan perempuan, serta Mengurangi kesenjangan dalam pemenuhan hak hidup bermartabat melalui pengembangan pendidikan anak merdeka di sekolah dan pendidikan formal, non formal dan informal lainnya.
Setelah menjelaskan mengenai KerLip secara organisasi Fitri lanjut menjelaskan mengenai program sekolah aman/ YES (Youth Evacuation and Simulation) for School or Madrasaa. Pada dasarnya program ini dibawahi oleh Green Smile Inc atau badan otonom KerLip yang dikepalai oleh Fitri sendiri. Dalam perjalanannya Green Smile Inc sudah membuat metode dan alat untuk melakukan intervensi untuk terciptanya sekolah aman. Salah satu alat yang dimiliki Green Smile Inc untuk YES for Safer School/Madrasaa ialah LIBRA (Lembar Inspirasi bagi Ragam Anak). Lembar ini berisi mengenai tahapan pembuatan rencana kontijensi untuk anak disekolah. Lembar ini berisi mengenai penilaian kapasitas dan kerentanan, peta sekolah dan jalur evakuasi, hingga rencana evakuasi yang akan dilaksanakan. Setelah menjelaskan panjang lebar Fitripun memberikan pilihan kepada kami untuk melakukan apa yang kami inginkan dan selanjutnya dia mengajukan untuk membuat rencana kerja dari masing-masing kami.
Tanpa terasa kami berbincang hingga pukul 16.00 setelah sholat ashar kamipun berpamitan pulang dan meninggalkan Wisma Kodel.

Jum’at, 6 September 2013. Durasi Praktikum Jam 4 Jam
Hari ini usai kuliah kami berjanji bertemu dengan Bu Yanti untuk membicarakan terkait rencana kegiatan yang akan kami lakukan selama berada di KerLip. Siang itu seperti biasa kami berkumpul diruang pertemuan pukul 13.00. Hari ini bu Yanti juga menceritakan terkait kunjungannya ke Lombok dengan Menteri Agama terkait program Madrasah ramah anak dan beliau juga menyampaikan bahwa KerLip mendapatkan tugas baru yaitu membantu penyelenggaraan Hari Anak Nasional yang akan dilaksanakan di Lombok. Selanjutnya pembicaraan dilanjutkan dengan perbincangan terkait kegiatan utama yang sedang dilakukan KerLip antara lain sinkronisasi kebijakan terkait nota kesepahaman 7 menteri dalam program sekolah ramah anak, lalu pilot project madrasah ramah anak di MAN Insan Cendekia Serpong, serta YES at Safer School.
Bu Yanti menjelaskan mengenai pencapaian dan apa yang akan dilakukan KerLip selanjutnya, lalu kami diminta untuk memilih program mana yang kami inginkan. Saya memilih YES at School akan tetapi untuk di SLB maupun sekolah inklusif dan nantinya saya yang akan memilih tempat mana yang akan menjadi lokasi program saya. Lalu Marcha ingin membuat program DRR for Youth di MAN IC Serpong, Diyni terkait sekolah sehat dan Fida pengembangan ketahanan keluarga melalui pemuda. Setelah kami memilih apa yang menjadi minat kami lalu kami menjelaskan gambaran kasar yang ingin kami lakukan, Bu Yanti langsung menyuruh kami membuat draft raancangan kerja kami hingga Desember nanti, saya pribadi membuat rancangan kegiatan hanya sampai November dikarenakan menyisakan waktu jika terjadi penggeseran jadwal.
Dalam pembuatan rancangan kegiatan ini saya menulis akan membuat simulasi evakuasi dan peta kontijensi di SLB. Tantangan terbesar dalam hal ini ialah mendapatkan metode untuk anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu saya menuliskan bahwa membutuhkan waktu kurang-lebih satu bulan untuk melakukan assesmen dan eksplorasi metode intervensi yang akan digunakan. Setelah selesai membuat rencangan kegiatan kami diminta untuk merapihkannya dalam bentuk ketikan dan diemail. Tetapi sebelumnya hasil rancangan kegiatan kami difoto dan dikirim ke Bu Yanti. Setelah berbincang mengenai rancangan kegiatan kamipun pamit pulang setelah menunaikan sholat maghrib.

Pada dasarnya KerLip adalah lembaga yang sudah cukup lama berkutat dalam dunia pendidikan Indonesia dalam rangka ingin menciptakan kualitas pendidikan yang lebih baik. Dari pengamatan saya fokus KerLip sekarang ini masih terciptanya sekolah aman bencana demi terlindunginya anak-anak Indonesia dari segala macam bahaya. Selama satu minggu berada di KerLip saya belum terlalu memahami organisasi ini secara keseluruhan. Sehingga untuk minggu depan saya berharap dapat lebih mengenal lembaga ini lebih dalam lagi sehingga mendapat gambaran akan target sasaran dan rancangan intervensi yang akan saya buat.

Tidak ada komentar: