Sabtu, 28 Mei 2011

Konferensi Pers 20 menit yang memukau : wahana pendidikan karakter Menuju Keluarga Idaman, di Bandung, 26 Mei 2011









27 Mei 2011

Jam di dinding Ruang 17 menunjukkan pukul 10.50. Helaan nafas lembut adik ipar yang terbaring lemah di sebelahku dengan infus terpasang di punggung tangan kanannya diiringi bisikan halus keluarga pasien lainnya menjadi alunan nada jelang siang di akhir pekan.

Kemarin, ditengah kegelisahan menunggu saat-saat menentukan dalam kehadiran putra pertama adik bungsuku, kusempatkan hadir dalam konferensi pers yang disiapkan Izoel dan relawan kampanye advokasi KerLiP dan mitra.

Pukul 9.30 BIP Library at mall yang dikembangkan Yayasan Edukasia dengan dana Kemdiknas LIPPO group dan BIP masih terlihat gelap. Bahkan satpam di gerbang BIP berkali-kali meyakinkanku jika di gedung ini tak ada perpustakaan.

Hal ini dapat dimengerti mengungat Taman Bacaan Masyarakat yg dirintis sejak 2010 ini sempat berpindah tempat.

Puput, Fina dan relawan 1 lagi menyusulku dengan membawa fotokopi pers release dan pamflet. Izoel dan Galuh hadir setelah Bu Lilis tiba dengan membawa anak-anak Paud Anggrek binaan Edukasia, orang tua dan pendidiknya.

Sambil menunggu Izoel mencari LCD ke Cicadas, kuedit workplan kampanye dan advokasi dg Puput.
Kak Idzma pun hadir bersama istri dan anaknya untuk mendongeng di hadapan anak-anak.
Bunda Anna, ketua Himpaudi Jabar yang diundang Zamzam hadir sepintas karena harus takziah. Anak-anak sempat difoto saat bersalaman dg Bunda Anna.
Bu Lenny sbg perwakilan Biro Bangsos hadir tak lama setelah bunda Anna pulang.
Saya menemani Bu Lenny menggali lebih jauh mengenai Sekolah Aman.

Wartawan pun mulai berdatangan.

Anak-anak terlihat antusias mendengarkan Kak Idzma dari Kidzsmile mendongeng ragam binatang, saat Bu Lenny dan aku asyik mendiskusikan upaya PRB di Jabar.

Tak lama setelah Bu Leny pulang, beberapa wartawan yang selalu setia meliput ragam kegiatan KerLiP sudah hadir. Acara konferensi pers pun dibuka Izoel.
Proposal sponsorship yg disusun Lovely, aku dan Ova menjadi bahan presentasi pengganti bahan baru yg belum tiba.

Konferensi Pers Kampanye 20 Menit yang Memukau menuju keluarga indah, damai dan aman di Jabar jauh lebih menarik dibanding yang dikemas di Jakarta. Kali ini mulai dengan melibatkan anak usia dini untuk mengungkap asyiknya mendengarkan ayah mendongeng.

Dani, Andika dan 1 lagi anak perempuan yang unjuk jari saat ditanya siapa yg suka didongengi ayah, menjadi perwakilan anak dalam tanya jawab yg secara spontan dilakukan. Tepuk tangan hadirin untuk setiap anak yang tampil menambah ramainya suasana.

Berkali-kali kuajak ibu-ibu, bapak-bapak dan para relawan untuk berkomitmen mengajak bapak-bapak, laki-laki menyempatkan 20 menit yang memukau dengan dongeng yang indah, damai dan aman bagi tumbuh kembang dan perlindungan anak.

Anak-anak makin antusias terlibat apalagi setelah Salsabila (6), Dani (6) dan Heru membacakan paparan tentang Kovenan Hak Anak.

Sungguh membanggakan menyaksikan anak-anak menikmati kegiatan untuk segala usia ini. Pembacaan rekomendasi dalam pers release menjadi penutup paparan tentang kampanye ini.

Izoel menambahkan paparan dengan menyajikan workplan yang disusun untuk rangkaian kegiatan sampai Bulan Pengurangan Risiko Bencana pada Oktober nanti.

Program ini dalam upaya KerLiP memberdayakan masyarakat, sektor swasta, pemerintah, pemerintah daerah, media, peserta didik, pendidik dan keluarga menuju Keluarga, Sekolah dan Komunitas Indah, Damai dan Aman (idaman).

Sampai tulisan ini dikirim, Ova sudah membagi berita-berita kampanye tersebut di facebooknya.

Terimakasih untuk Rini Galamedia, Fatimah Tribun, Noey PR dan Arie Republika yang setia meliput kegiatan KerLiP.

Terimakasih juga untuk Bunda Anna ketua Himpaudi Jabar, Bu Lenny Biro Bangsos Setdaprov Jabar yg berkenan hadir.

Kepada seluruh relawan dan yang magang di KerLiP : ini baru kita mulai ya. Mudah-mudahan proses belajar bersama langsung dengan pengurus dan masyarakat memperkuat komitmen kita dalam mengimplementasikan prinsip demi kepentingan terbaik anak.

Amien

Tidak ada komentar: