Sabtu, 28 Mei 2011
Ikuti Sosialisasi Konsep Sekolah Siaga bencana
26 Mei 2011
Joko duduk di sampingku sambil menyimak obrolan jelang pagi menuju Jakarta. Senda gurau 6 relawan di kursi belakang menjadi hiburan tersendiri. Apalagi ketika mereka saling menggoda.
Hari ini hanya Alam yang batal ikut ke Jakarta. Aku, Ova, Dede, Puput, dan Joko akan mengikuti sosialisasi konsep Sekolah Siaga Bencana di Grand Cemara. Izoel ditemani duo bidadarinya, Astrie dan Fina untuk mengikuti seminar Pendidikan yg diselenggarakan Pattiro di Centuri.
Sayang Zamzam lupa diajak karena sedang ringkih.
Sudah bisa dipastikan bahwa kami terlambat hadir. Alhamdulillah masih ada kursi kosong di beberapa meja. Ari Nurani Dunia dan dibantu Mbak Titi, Neda, Victor, Novy dari UNTWG berhasil mengundang pihak-pihak terkait.
Terlihat ada Ibu Yayah dari Sekolah Adiwiyata di Bogor disamping Wido, relawan KerLiP di Jakarta. Ninil dan Ivan panitia dari KPB menyusul kemudian.
Para relawan di Bandung sangat beruntung diijinkan panitia untuk menggantikan anak-anak GSB dari Lampung Timur yang batal hadir karena peserta akhirnya tidak melibatkan anak-anak.
Sungguh membanggakan melihat nama LovelyKerLiP terpampang sebagai kontak KPB dalam leaflet yg sudah tersedia bersama buku Kerangka Kerja Konsep SSB di setiap meja.
Meskipun hal ini menjadi tantangan tersendiri karena rupanya kesekretariatan masih dilaksanakan sepenuhnya oleh UNTWG karena berbagai hal.
Paparan Willy tentang KPB dan SSB yang diawali dengan UUPA dan UUPB terasa kurang lengkap tanpa dasar UU Sisdiknas. Namun tak perlu berkecil hati karena saat ini Revisi UU Sisdiknas makin menguat. Kawan-kawan enetfor justice Indonesia sedang mengawalnya.
Pak Wisnu, Direktur Kesiapsiagaan BNPB memaparkan tentang SSB dan Sekolah Aman serta pentingnya perlindungan anak dan hak anak dalam upaya PRB di sekolah.
Disampaikan pula dukungan BNPB terhadap pokja SSB ini dengan upaya memastikan ada sejumlah SSB di tingkat kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Apalagi terkait percepatan pendirian BPBD hampir di seluruh kota/kabupaten.
Presentasi sesi berikutnya dipandu Victor menampilkan Dian dari SC DRR dan Tasriel dari LIPI terkait gempa dan tsunami. Selanjutnya Petra dari Oxfam GB dan Oka dari PMI terkait bencana letusan gunung Merapi dan Banjir dimoderatori Intan dari Save the Children.
Ova dan Dede membantu Ari memilah goodybag dan materi2 kebencanaan dari BNPB dan anggota KPB untuk peserta.
KerLiP diijinkan untuk membawa materi yang masih tersedia cukup banyak terutama untuk 15 sekolah dampingan di Jabar,
Setelah makan siang, Ivan memulai sessi dengan memperkenalkan seluruh anggota penyusun konsep Sekolah Siaga Bencana. Lovely, Zamzam dan Yanti dari Perkumpulan KerLiP melengkapi pokja SSB yg tdd ASB, Lingkar, MPBI, Nurani Dunia, SC DRR, UNDP, UNTWG, LPBI NU, MDMC, Plan Indonesia.
Konsep SSB kemudian dibedah oleh Ninil dari Perkumpulan Lingkar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar