Kamis, 14 Juli 2011

Sekolah Rumah KERLIP Menggali Bakat Serta Melatih Kemandirian Anak

http://www.tnol.co.id/id/poverty-eradication/1324-sekolah-rumah-kerlip-menggali-bakat-serta-melatih-kemandirian-anak-.html

Salah satu program yang ditawarkan adalah kegiatan sekolah rumah. Melalui sekolah-rumah Kerlip ( Kelompok Keluarga Peduli Pendidikan) yang digagas oleh Yanti Sriyulianti ditawarkan konsep pendidikan yang segar dengan model tersendiri.

Doc. Rumah KerlipDoc. Rumah KerlipDi sini bakat dan potensi anak digali semaksimal mungkin sehingga membuat mereka kreatif. Contoh, anak tidak disediakan penghapus, tetapi langsung disediakan pulpen atau spidol. Tujuannya agar anak bisa langsung mencoret tanpa kekhawatiran takut salah.

Di sini, model pendidikan juga tidak bertumpu pada buku pelajaran, melainkan pada buku referensi. Guru pun didorong untuk mengembangkan bahan pengajaran tersendiri yang kontekstual dengan apa yang menjadi kebutuhan sang anak.

"Kelebihan sekolah rumah ini dibanding sekolah formal, keleluasaan untuk mengembangkan minat, bakat dan kemampuan anak dalam balutan cinta kasih keluarga. Selain itu juga untuk membudayakan kegiatan belajar dalam keluarga," tutur perempuan lulusan Farmasi ITB ini yang juga berprofesi sebagai guru.

Doc. Rumah KerlipDoc. Rumah KerlipProses kegiatan pengajaran antara lain 'Forum OK' (Obrolan Keluarga Peduli Pendidikan) di wilayah Rumah KERLIP secara reguler setiap bulan. Kegiatan ini seluruh portofolio anak bersama keluarga dan komunitas ditunjukkan dan dievaluasi bersama

Selanjutnya, pendampingan RELAKSASI (Perencanaan, Pelaksanaan, Sampaikan dan diskusikan) oleh orangtua dalam DREAM (Daftar Rencana Anak mandiri) yang dimulai dengan Berita Acara per kegiatan (jalan-jalan, membaca, menonton, lainnya). Kemudian dikembangkan menjadi Lembar Inspirasi Bagi Ragam Anak (LIBRA) oleh fasilitator serta Cara Asyik Cari Tahu (CACT) untuk setiap topik yang diminati anak.

Doc. Rumah KerlipDoc. Rumah KerlipTerakhir adalah Individual Education Program (IEP) yang dijadikan Laporan Perkembangan kemajuan belajar mandiri berbasis keluarga dan komunitas.

Adakah kendala? "Yang menjadi kendala adalah keluarga. Jadi pilihan sesungguhnya ada di tangan orangtua, atau bisa diibaratkan sebuah bandul. Orangtualah yang menjaga keseimbangan pergerakan bandul seiring tumbuh kembang anak. Jadi, jangan sampai si anak terus-menerus bergerak ke satu arah saja," ungkap Yanti.

Tidak ada komentar: