Kamis, 14 Juli 2011



Agar sekolah-rumah tidak diselenggarakan secara tunggal, maka Yanti bersama teman-temannya membentuk komunitas sekolah-rumah Kerlip. Dari komunitas inilah homeschooler (penyelenggara sekolah-rumah) bisa mensosialisasikan kurikulumnya dalam bentuk buku ke komunitas, sebagian sosialisasi lewat media on-line. Bukan hanya itu, Kerlip juga memiliki panduan pembelajaran dan monitoring terprogram. Panduan dan program ini kemudian dikembangkan dengan menekankan potensi lokal di masing-masing keluarga dan daerah. “Ini tiap 3 bulan sekali, tutornya bersama kami di labschool itu menggali ilmu pengetahuan terkini, untuk dikembangkan, kemudian kejeniusan lokal apa yang bias dipotensikan,” tukasnya.

Tidak ada komentar: