Tidak seperti biasanya, narasi GeMBIRA kali ini baru bisa ditulis saat rehat dari berbagai dokumen advokasi yang sedang kami kawal bersama sahabat-sahabat KerLiP di Jawa Barat dan kota Bandung. Syukur alhamdulillah, narasi Arlian sudah disajikan beberapa hari yang lalu.
Perjalanan
Kehormatan bagi Perkumpulan KerLiP dapat bermitra dengan para pembaharu muda dan guru pembaharu ASHOKA Indonesia melalui kegiatan kampanye dan advokasi Sekolah Madrasah Aman Bencana tahun 2011 di SMPN 11 Bandung. Terimakasih untuk bu Nia Kurniati dan Arlian Puri atas perkenan dan kerjasamanya hingga bisa berbagi inspirasi dengan para penyintas anak, guru dan keluarga SMAN 1 Simpang Empat pasca erupsi Gunung Sinabung.
Kami bertiga memulai perjalanan dari Cipaganti point di Jl. Cipaganti diiringi lambaian tangan papap yayang-nya bu Nia dan Pak Popit ayahanda Arlian yang setia mendampingi putrinya yang sangat inspiratif. Dukungan keluarga-keluarga peduli pendidikan memang sangat menentukan konsistensi perjalanan menuju peradaban IDAMAN anak dan keluarga.
Travel Cipaganti berangkat tepat pukul 00.00 wib tanggal 3 April 2014. Kami tiba di bandara Soekarno Hatta menjelang subuh. Coklat panas di warung samping mushola menghangatkan badan kami sebelum bersama-sama menjalankan ibadah shalat subuh. Alhamdulillah pesawat Garuda yang membawa kami ke Kualanamo-pun tiba tepat waktu. Pak Ustadz Mail dan mobil yang kami sewa tiba hampir bersamaan dengan waktu kami keluar di bandara kebanggaan saudara-saudara kami di Medan. Ada sedikit rasa sesal karena batal meneruskan perjalanan dengan Kereta api cepat yang tersedia gratis bagi penumpang pesawat Garuda.
Di perjalanan segera kukontak Lestari untuk koordinasi angkut perlengkapan DReAMs Board yang sudah dipesan sebelumnya melalui Aas, manajer program KerLiP di Sinabung ini. Abdi menunggu di persimpangan UNIMED menuju tempat Lestari menyimpan peelengkapan tersebut. Kami pun langsung melanjutkan perjalanan ke Kabanjahe
Kepala SMAN 1 Simpang Empat yang luar biasa
Untuk yang kesekian kalinya kami merasa sangat beruntung bisa belajar bersama para penyintas anak, guru dan keluarga di SMAN 1 SImpang Empar Kabanjahe. Ditengah keterbatasan karena menumpang belajar di SMPN 2 SImpang Empat, mereka tetap semangat memastikan setiap anak dapat menikmati indahnya dunia belajar. dukungan Pak Markoni, kepala sekolah yang luar biasa memungkinkan kami untuk menjangkau 9 kelas dalam waktu sehari. Koordinasi awal kami isi untuk menyepakati beberapa hal teknis termasuk perjanjian kerjasama sampai Juni 2014 untuk program penanganan psikososial kerjasama kami dengan Direktorat PKLK Ditjen Dikmen Kemdikbud.
Menjaring Mimpi
Sabtu, 12 April 2014
GeMBIRA bersama Anak dan Keluarga SMAN 1 SImpang Empat, Penyintas erupsi Gn. Sinabung
Sejak 2011 berkenalan dengan metode penyusunan DReAMS Board dari GSB MSA SMPN 11 dan Bu Nia, Cara Asyik Cari Tahu yang kami kembangkan mulai 2007 di Jakarta makin semarak. Buku DReAM (Daftar Rencana Anak Mandiri) yang digunakan oleh anak-anak dan keluarga mitra SANDi KerLiP bereinkarnasi lebih menarik. Kali ini Arlian dan bu Nia mengenalkan pengembangan DReAMS Board dan Book of Me untuk Rencana Aksi Mewujudkan Sekolah Ramah Anak secara individual mulai dari tahunan, bulanan sampai harian. Para penyintas anak di SMAN 1 SImpang Empat mendapatkan anugerah bisa mendengarnya langsung dari Arlian, penerima anugerah BNPB award 2013 dan dipandu bu Nia untuk kegiatan 1 jam menjaring mimpi.
Evaluasi MeSRA
Penggunaan warna untuk menunjukkan perasaan anak-anak selama program penanganan psikososial dilaksanakan KerLiP di SMAN 1 Kabanjahe terinspirasi dari paparan profesor tamu dari Jepang yang menemui kami beberapa waktu yang lalu. Sungguh menyenangkan belajar bersama para penyintas anak dalam 4 kelompok terpisah di setiap kelas untuk menyusun 12 kategori warna sesuai dengan 12 spidol yang tersedia sebagai penanda evaluasi MeSRA mingguan oleh anak-anak. Masih perlu disinkronkan karena setiap kelompok memiliki definisi sendiri mengenai perasaan yang mewakili masing-masing warna tersebut.
Ini Mimpi kami
alhamdulillah Dreams board yang disusun setiap kelompok siap untuk dipresentasikan perwakilan kelas dalam OPERA esok hari.
ini dia beberapa DReams boardnya:
Kondisi sekolah yang mereka tumpangi ini jauh dari keadaan sekolah-sekolah di kota Bandung yang mendapatkan berbagai fasilitas (tapi kita tidak pernah bersyukur malah lebih sering mengeluh). Di sekolah ini kondisi kelas jauh dari kelayakan bangkunya rusak, atapnya berlubang, banyak sampah berserakan dan kondisi kelas sangat kotor. Kondisi lapangan sekolah juga becek dan berlumpur juga banyak genangan air. Tapi anak-anak SMAN 1 Simpang empat sangat antusias dan kreatif untuk membuat Dreams Board mereka.Catatan selengkapnya tentang DReAMS Board dan OPERA di Sekolah Darurat yang dibuat Arlian baca disini ya http://gembirabersamakerlip.blogspot.com/2014/04/perjalanan-arlian-puri-menjadi.html
Advokasi Hak Hidup bermartabat
Posko Kabanjahe rupanya selalu mengadakan rapat koordinasi pada pukul 14. Sambil menunggu sekretaris tanggap darurat hadir, kami menanyakan banyak hal seputar kondisi Gunung SInabung dan lokasi SMAN 1 Simpang Empat kepada perwakilan dari Vulkanologi. Kami baru tahu jika Gunung SInabung baru naik kelas dengan terbentuknya kubah lava. Wah ternyata pekerjaan di pusat vulkanologi mempertaruhkan nyawa juga lho! Bayangkan saja, setiap hari mereka harus memeriksa di puncak gurung yang sedang aktif ini.
Ada 2 guru dari SMAN Tiganderket yang memulai pembicaraan dengan Sekretaris, Pak Syukron. Keduanya mengkhawatirkan keselamatan anak-anak selama belajar karena lokasi sekolah berada pada 4,5 km. Pak Sekretaris meminta penjelasan dari Pusat Vulkanologi. Akhirnya disepakati untuk memindahkan kembali anak-anak SMAN Tiganderket untuk belajar di 2 sekolah terdekat setelah mengetahui bahwa sampai area 5km harus bersih dari kegiatan warga. Diskusi pun berlanjut ke persiapan sekolah darurat di SKB Brastagi.
Sayang sekali setelah disepakati akan disediakan kursi dan papan menulis oleh perwakilan DIsdik Kabanjahe ternyata dimentahkan kembali. Akhirnya kami menyepakati untuk koordinasi setingkat kepala dinas minggu depan. Sekretaris Tanggap Darurat menyatakan kesediaan untuk menyediakan sanitasi dan air bersih jika diperlukan. Beliau juga menyerahkan berkas-berkas peserta didik di madrasah yang tidak mendapatkan bantuan seperti penyintas2 anak yang belajar di sekolah.
berlanjut.....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar