Pesawat yang membawaku bersama Ibu Ninin, Pak Uddin dan Mbak Tini dari Asdep Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Deputi Tumbuh Kembang Anak KPP-PA tiba di Pontianak pada pukul 12.40. Cuaca cukup cerah. Bandara dipenuhi penumpang pesawat Sriwijaya dan Lion Air yang datang hampir bersamaan. Terlihat banyak penumpang yang pulang dari umroh. Aku dan Bu Ninin tengah terkagum-kagum melihat sikap penuh kasih sayang dan hormat yang ditunjukkan Nenek, Ibu dan keluarga terhadap anak berkebutuhan khusus yang sudah remaja. Melihat penampilan mereka, nampak jelas bahwa rombongan tersebut baru tiba di tanah air setelah menjalankan ibadah umroh.
Tak lupa aku hubungi Nana, guru SMA di Kalimantan Barat yang dulu sempat bersama-sama memperkuat FGII di Jakarta. Nana berjanji akan menemuiku sore nanti di Hotel.
Taxi sedan yang kami tumpangi terasa penuh sesak. Kami tiba di Hotel Grand Mahkota. Tidak lama kemudian Nana pun tiba menemuiku di kamar 511. Kami saling bertukar cerita tentang waktu-waktu yang hilang selama >5 tahun. Nana terlihat lebih dewasa. Dia sekarang bekerja di KPU. Jelang magrib Nana pun pulang. Aku dan rombongan pergi ke Restoran Mi Tiauw Antasari yang terkenal di Pontianak. Kami menikmati pesanan makan malam pilihan setelah mencicipi sari kacang hijau yang dipesan Bu Ninin. Mi Tiauwnya enak sekali. Sayang tidak dapat dihabiskan karena terlalu banyak. Air perasan jeruk kecil Pontianak melengkapi sajian makan malam kami. Aku, Bu Ninin dan Mbak Tini memesan Sari Kacang Hijau untuk di kamar.
Alhamdulillah kami pun pulang setelah perut kenyang dan membawa beberapa makanan khas Pontianak untuk oleh-oleh pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar