Minggu, 30 November 2014

KUTITIPKAN SEKEPING HATI…UNTUKNYA -narasi Bu Nia Kurniati

Melihat foto kiriman bang Dedi tentang “A New Leader of Agent Mesra” dan Frendy Rendy Karnes yang telah bersedia menjadi bagian dari babak cerita berikutnya, ingin rasanya segera terbang ke sana dan menjabat tangan mereka dengan hangat bahkan mungkin memeluk mereka satu persatu…pelukan seorang sahabat…tidak lebih… betapa rindu ini begitu besar. Maka akan kutitipkan saja sekeping hati ini, untuk mereka, semoga mereka mampu merasakan kehadiran saya ya Bang Dedi…
Saya merasa masih memiliki banyak janji pendampingan pada para agent Mesra, mudah-mudahan Bang Dedi dan teman-teman bersedia menjadi bagian dari proses belajar mereka, karena saya yakin, mereka membutuhkan pendampingan itu..sampai mereka merasa yakin mampu melakukannya sendiri.
Saya mencoba mengingat kembali bagaimana Frendy. Kesan pertama tentangnya, saya merasakan ada keunikan-tapi saya tidak tahu apakah itu. Dengan wajahnya yang imut-imut, cukup pendiam dan sedikit malu-malu. saya dan Ami mencoba menebak-nebak, apa yang dia miliki karena kami yakin dibalik diamnya akan tersimpan segudang potensi. Ami sempat berkata pada saya, “ Frendy mirip orang korea ya bu…” dan tentu saja saya setuju dengan pandangan Ami.
Sementara perhatian saya tidak tertuju padanya, anak ini memberi saya kejutan saat sesi Mandala Diri ternyata dia sangat mahir menyanyikan lagu “Suckseed”, dalam bahasa aslinya maupun dia terjemahkan apa arti dari lagu tersebut. Dari mandala dirinya yang dikirimkan Nita melalui chating online, ternyata kesan teman-teman terhadapnya adalah -setia kepada sahabat -tegar -berjiwa setia hal mencipta ; membuat nasi goreng -teledor -tidak berhati-hati terburu-buru hal mengesankan ; belajar mengendarai -lucu -semangat -ceroboh hal bangga ; saya terlahir sebagai frendi karnes - penyayang - penyabar – nakal.

Keterkejutan saya tidak berakhir sampai disini, karena dia menuliskan kesan pertamanya tentang pendampingan kami. Aku sangat senang dalam kegiatan membuat papan mimpi apalagi waktu persentasinya saya sangat grogi. Pada hari itu saya sangat gugup karena itu adalah pertama kalinya aku persentasi di depan banyak teman, guru dan para kerlip.dan yang paling saya sukai juga adalah ketika banyak orang yang bertepuk tangan untukku dan saya dapat mengambil hikmahnya dari kegiatan tersebut, yakni saya sudah PD berbicara di depan umum, yang dulunya pemalu, pendiam, tak banyak cakap, tapi sekarang aku bisa. Terimakasi kepada kakak dan ibu dari kerlip.Dari pernyataannya, mulai terkuak sedikit potensi terpendamnya. Tetapi yang lebih penting adalah kami dari Kerlip sudah berhasil membangun rasa percaya dirinya. Dari pengalaman beberapa tahun melakukan pendampingan, biasanya jika PD itu sudah muncul maka ide-ide cemerlang akan muncul menyertainya, bahkan sering kali sulit dibendung, seperti Ami-ku… :D :D

Pada saat itu, saya dan Ami kembali menduga-duga tentang kejutan yang akan Frendy perlihatkan berikutnya dalam Festival Gembira. Hipotesanya adalah dia akan menyanyi dengan suara merdunya, mungkin berduet dengan Asri, mungkin akan diiringi alunan gitar-nya abang Hendy. Ternyata dugaan kami salah. Dia berhasil melampaui batas kemampuan yang dimilikinya, tentang hal mencipta, yaa…dia menciptakan lagu yang bertutur tentang perasaannya bersama teman dan kerlip, tentang perasaannya bagaimana dia merasa dihargai. Betapa saya terharu dan sangat bahagia menyaksikan kecepatan tumbuhnya… Maka tidaklah heran, jika kemudian dia memutuskan untuk menjadi penerus “Kerajaan Agent Mesra”.

Hingga hari ini, saya belum mendapat jawabannya, sayapun belum tahu apa yang harus saya lakukan agar para agent Mesra menemukan keunikannya, tetapi saya mulai menemukan keterkaitan antar anggota agen mesra lainnya. Melihat abang Hendi, Yosi, Asri dan Fredy, serta teman-teman lainnya tumbuh dan berproses, ternyata ada 2 kekuatan utama yang dimiliki para agent Mesra Kabanjahe. 2 Kekuatan itu adalah dalam hal seni dan budaya. Dengan anugrah suara emas dan kental dengan budaya dari sang leluhur, menjadikan mereka pribadi yang unik, tidak ditemukan di belahan bumi manapun, hanya mereka…ya, keunikan itu hanya milik mereka.

Semoga Bang Dedi bersedia membantu mereka menguatkan keunikan nya, melalui lirik dan lagu yang dibalut dengan budaya leluhur, kemudian menuliskan setiap proses belajar yang mereka lakukan… dan Bang Dedi-lah ahlinya untuk memoles setiap tulisan mereka menjadi tulisan indah yang siap dibagikan sebagai bagian dari perubahan yang mampu menginspirasi gererasinya.

Dalam benak saya, ada beberapa hal yang perlu digali lebih dalam dari diri mereka. Bantulah mereka menemukan bagaimana cara yang akan mereka lakukan untuk memberitahu banyak orang tentang gerakan mereka dan betapa pentingnya perlindungan untuk para penyitas anak. Jika akan melalui lirik dan lagu, perkuat dengan kearifan lokalnya. Gunakan bahasa Karo sehingga akan lebih mudah diterima dan dimengerti. Perkuat juga dengan penggunaan alat musik tradisional, sehingga keunikannya akan terlihat jelas. Menurut pendapat saya, penggunaan bahasa lokal akan menumbuhkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, mungkin suatu saat nanti (tidak menutup kemungkinan) mereka para agen Mesra akan membangun daerahnya menjadi salahsatu desa yang layak anak (maaf bang Dedi, saya lebih suka dengan sebutan desa daripada kota ^_^).

Harapan terbesar dari perjalanan proses belajar ini adalah saya akan terus melihat senyum bahagia mereka dan kehadiran saya dapat mereka rasakan walaupun sebenarnya saya tidak ada bersama mereka.

Kali ini, akan kutitipkan sekeping hati penuh cinta, seperti 3 proklamasi hati itu….

Proklamasi pertama : aku juga mencintamu
Proklamasi kedua : aku hadir demi kamu
Proklamasi ketiga : akulah sahabatmu

Semoga bang Dedy selalu diberkati Tuhan dan sehat selalu..
Salam hangat saya,
Nia Kurniati
Changemakers Teacher Ashoka Indonesia

Tidak ada komentar: