Kita patut bangga dengan sikap Amril saat wawancara on air di TV one tadi pagi. Dia adalah satu dari anak-anak yang kembali dikorbankan oleh kebijakan UN. Tiga tahun belajar dan meraih prestasi tinggi di berbagai bidang sirna akibat nilai UN Kimia dibawah standar. Amril tak pantang menyerah, dia tetap berjuang untuk melanjutkan ke PT yang diidam-idamkan. Tekad kuatnya untuk menjadi Presiden dan memperbaiki sistem pendidikan nasional perlu kita dukung. Kontras sekali dengan paparan anggota BSNP yang bersikukuh menjalankan standar nasional pendidikan secara bertahap tanpa memedulikan anak-anak yang terus menerus dikorbankan.
Mengorbankan hak anak untuk alasan apapun apalagi sekedar untuk pencapaian standar nasional pendidikan tidak dibenarkan. Lima tahun setelah UU Perlindungan Hak Anak disahkan, ternyata belum tersosialisasikan dengan baik bahkan di kalangan pemangku kebijakan. Mari konsisten menjalankan amanat konstitusi demi kepentingan terbaik bangsa Indonesia.
Jangan pilih lagi pemimpin, presiden, wakil presiden, partai politik yang mengorbankan hak anak untuk menjalankan dan mempertahankan kekuasaaan.
Ujian Nasional korbankan hak anak
1 komentar:
hasil kelulusan Ujian nasional telah diumumkan sejak tanggal 14 juni. Betapa sakitnya hati saya melihat tangis histeris dari teman-teman seperjuangan yang mengetahui bahwa ia tidak lulus..
seharusnya tidak ada tangis histeris seperti itu seandainya tidak ada pedang penghunus yang bernama ujian nasional,,karena perjuangan kami selama tiga tahun yang melelahkanlah yang harusnya jadi senyum bangga kami pada akhir masa pendidikan kami.
Posting Komentar