, Hari Pendidikan Nasional tahun ini diisi dengan 2 kegiatan yang menarik. Pagi hari, menyimak dan menanggapi narasumber yang dihadirkan Platform Nasional Pengurangan Resiko Bencana. Eyang Sofyan dari Merci Corp menyampaikan tentang peran serta LSM, Pak Eka tentang dunia usaha dan Pak Adi tentang peran media massa. Secara khusus saya menyampaikan tentang peran penting media massa khususnya jurnalis-jurnalis yang dulunya ternyata para aktivis dalam menjalankan fungsi investigasi yang mengedepankan prinsip-prinsip hak asasi manusia. Pengalaman panjang tumbuh bersama KerLiP dalam menjalankan kampanye dan advokasi Pendidikan Untuk Semua sampai melakukan advokasi litigasi terkait gugatan Citizen Law Suit korban Ujian Nasional 2006 dan kini penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana sangat terbantu dengan berita-berita cerdas dan mencerdaskan yang disajikan para jurnalis dalam media massa. Menurut narasumber, sampai saat ini Majalah Tempo yang masih setia melakukan investigasi. Ada banyak prasyarat untuk tetap kukuh menjalankan fungsi tersebut. Obrolan menarik dengan Victor dari DRP Indonesia, Wahyu ECB, Eyang, Umam dkk dari LSM tentang persiapan penguatan pelembagaan Forum PRB Jabar menjadi catatan tersendiri. Saya masih cenderung pada usulan Wahyu terkait penguatan pelembagaan Konsorsium PRB bahkan sampai tingkat nasional sebagai watch dog dalam penanggulangan bencana di Indonesia. Namun masukan dari eyang terkait keberlanjutan program cukup menggoda untuk memperkuat pelembagaan Forum Komunikasi Penanggulangan Bencana Jabar yang melibatkan OPD terkait dan perwakilan masyarakat serta mitra pembangunan internasional pasca gempa Tasik 2009. Obrolan ini akan menjadi bahan kegiatan tanggal 7 Mei yad.
Saya tiba di hotel Cemara memenuhi undangan Childfund yang menyelenggarakan DRR youth Facilitator workshop "Lesson learn from good practices". Ada Inka Prili dan kawan-kawan bersama pendamping mereka dari pokja GSB Lampung Timur mereka menyampaikan kemajuan yang menggembirakan mengenai hasil advokasi infrastruktur jalan dan listrik di desa Sinar menanga. Pentingnya kaderisasi mengemuka setelah Tanti-DM Chlid Fund menyampaikan sekilas isi 3 buku hasil praktik baik anak-anak dan kawula muda dari 8 Provinsi dampingan Childfund. Ternyata ada 60 anak muda yang hebat-hebat yang sudah menjalankan upaya PRB di forum anak, dan roadshow ke sekolah-sekolah terdekat. ke-60 anak tersebut kemudian dijangkau Fitry dari Green Smile Inc. untuk mengisi formulir Duta Anak untuk Skeolah/Madrasah Aman dari bencana. Fitry juga mendapatkan foto-foto kegiatan mereka dari Child Fund. Alhamdulillah salah satu anak diminta Pak Sugeng dari BNPB untuk hadir dalam kegiatan Global Platform for Disaster Risk Reduction di Swiss pada tanggal 17-24 Mei yad.
Beberapa foto kegiatan mereka bersama Child Fund
,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar