Kematian Septian Catur Wibowo, bocah 13 tahun yang nekad mengakhiri hidupnya karena kecewa tidak diterima di SMP Negeri di Sidoarjo menambah daftar korban Ujian Nasional yang dijadikan seleksi untuk melanjutkan pendidikan. Korban menuliskan bahwa dia tidak ingin membebani orangtua dengan mahalnya biaya sekolah swasta. Duh!
Jangan biarkan bumi pertiwi ini terus menerus menangisi kepergian anak-anak karena kebijakan para pemimpin yang tak bergeming sedikitpun untuk memperhatikan kepentingan terbaik anak.
Kampanye partai sudah ramai di berbagai daerah, pilkada pun satu per satu dituntaskan. Sudah saatnya menyerukan kembali JANGAN PILIH PEMIMPIN/PARTAI POLITIK YANG MENJADIKAN UN/UASBN SEBAGAI PENENTU KELULUSAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar