Senin, 28 April 2014

PERJALANAN MENAKJUBKAN Bu Nia Kurniati di Tanah Karo

MENEMUKAN BERLIAN TERINDAH DARI TANAH KARO

(“ ….Menjadi orangtua….tidak hanya sekedar takdir,
namun seperti hadirnya sebuah kesempatan
untuk membuktikan peranan kita di muka Bumi,
meneruskan rencana Ilahi, mewarnai anak-anak dengan cinta.
Lalu, biarkan siklus berputar sampai jaman ditamatkan”. )

Dan….saya telah memilih,
bukan hanya sebagai guru tetapi menjadi orangtua di sekolah….


Ini adalah perjalan saya yang kedua kalinya, mengunjungi Kabanjahe untuk bertemu dengan penyitas anak di Sekolah darurat SKB pasca erupsi gunung Sinabung. Tentu bukan karena kebetulan saya ada disana tetapi karena sudah digariskan olehNYA, bahwa saya akan bertemu kembali dengan mereka dan meyakinkan semua pihak, betapa luar biasa hebatnya mereka.

Petualangan yang menakjubkan, itulah tepatnya. Saya yang hanya sebagai guru biasa ternyata telah mendapat kesempatan luar bisa dan terindah dalam hidup melewati 6 hari terbaik dengan orang-orang istimewa. Bersama dengan tim KerLiP, ditemani Amilia Agustin, Teh Aas, kak Wanti, Kak Artha, bang Dedi, dan bang Abdi bersama-sama dan akan bekerja sama mendampingi para berlian Tanah Karo.

Tanah Karo, Kabanjahe, dan gunung Sinabung membuat saya penasaran, terutama setelah saya bertemu dengan 18 anak hebat yang tergabung dalam Agent Mesra. Tantangan demi tantangan kami lewati bersama dan diluar ekspektasi saya, mereka menjadi sangat mengagumkan. Pada pertemuan pertama, mereka sudah mencuri hati saya. Dengan suara yang lantang, mereka menyampaikan pendapatnya tentang harapannya untuk Indonesia yang mereka banggakan, tidak satupun dari mereka yang mementingkan dirinya sendiri.

Lalu….setelah 2 minggu berlalu, kekaguman itu menjadi semakin besar saat mereka berproses bersama dalam pembuatan Book of Me dan Mandala Diri. Proses tersebut semakin menguatkan mereka dalam penemuan ide sosial. Didampingi Amilia Agustin yang selalu memukau, mereka menentukan pilihan, tentu saja dengan kesepakatan yang mengagumkan. Dan terpilihlah 3 jenis kegiatan apa yang akan dilakukan.

Saya menemukan cara membangun kesepakatan yang unik dan pola pendampingan yang ideal melalui tutor sebaya. Cara yang dilakukan adalah melalui belanja program dan penandatangan kesepakatan saham, telah mengajarkan mereka untuk menyepakati komitmen yang telah dirancang bersama. Ada 3 kelompok dengan ide sosial yang mengagumkan yaitu
1. Gerakan anti korupsi dan pengembangan pendidikan bertani melalui pendidikan formal dan seni.
2. Gerakan travelling dan pelestarian budaya melalui masakan tradisional yang disajikan dengan cara internasional, serta pelestarian lingkungan melalui gerakan cinta flora dan fauna.
3. Gerakan seni dan budaya tradisonal melalui cipta lagu dan alat musik yang dikemas secara digital dan diajarkan melalui pendidikan formal.


Saya jadi yakin, bahwa dunia pendidikan adalah dunia yang dinamis dan butuh update hal-hal yang baru secara terus menerus. Melalui Agent Mesra inilah, semuanya akan terwujud. Seperti kata Munif Chatib dalam buku Orangtuanya Manusia, “…Setiap anak yang dilahirkan mempunyai fitrah ilahiah, yaitu kekuatan untuk mendekati Tuhan dan cenderung berperilaku baik. Ibarat bangunan, fitrah adalah fondasi sehingga bangunan (manusia) yang berdiri di atasnya mestinya adalah bangunan kebaikan dan jika terjadi sebaliknya, pasti ada faktor penyebabnya”.

Dimana peran saya dan anda sekalian?
Sebagai orang dewasa-saya memilih, bukan hanya sebagai guru tetapi menjadi orangtua di sekolah, menjalani takdir yang telah mendapat kesempatan mendampinginya, meneruskan rencana Ilahi, mewarnai prosesnya dengan cinta, lalu….biarkan siklus berputar sampai akhir jaman. Bagaimana dengan anda?
Semoga bermanfaat.

Aku Bisa Aku Hebat Saya gembira-NARASI DARI NITA HAYANI TARIGAN

Terimakasih Bu Yanti dan Bu Nia teteplah mengabdi pada bangsa Indonesia ini agar masyarakat yg buta akan pendidikan dapat terbantu. Kalian adalah inspirasi baru bagi kami. Mari kita bersama-sama mewujudkan sekolah ramah anak (MeSRA) untuk Indonesia maju dan sejatera. Terimakasih juga buat kak Arlian dan Kak Ami semoga kalian sukses semua dalam study-nya (pendidikannya) agar bisa menjadi yang leboh baik lagi dalam mewujudkan pendidikan anak Indonesia yang lebih gemilang untuk masa depan yang cerah bagi kami dan bangsa ini. Kalian semua adalah pahlawan, contoh bagi kami untuk lebih berfikir dengan maju. Terimakasih buat semua..... :)) :))

Mandala Diri yg saya buat itu adalah hal yg paling berkesan bagiku. Itu adalah cerminan bagi masa depanku untuk yg lebih gemilang di putaran bumi, yang cemerlang indah di cakrawala. Terimakasih kepada KerLiP (Keluarga Peduli Pendidikan) atas kerja sama kalian yang solid kami kami bisa belajar dengan kalian belajar untuk lebih mandiri, dan berkreatif.
Mimpi kami bagaikan Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda tetepi tetap satu jua). Pertemuan kita memang singkat tetapi banyak hal yang kalian ajarkan kepada kami yg lebih berguna bagi kami. Pertemuan kita di SKB banyak kegiatan yang kita lakukan termasuk diantaranya yakni Membuat Mandala Diri, disana saya sangat gembira dimana lagu yang saya suka yang menjadi inspirasi bagi saya di tuliskan di Mandala Diri tersebut, begitu juga dengan hal mencipta yang aku sukai dituangkan disana, bahkan hal yg berkesan yg pernah saya alami juga diceritakan disana, bukan itu saja hal yg paling saya bangga juga saya tuangkan disana.

Aku Bisa Aku Hebat Saya gembira, bisa bertemu dengan KerLiP, Pengetahuanku bertambah, karena kedatangan kakak dari KerLiP Bandung Saya DKK bisa lebih memahami betapa pentingnya pendidikan itu. Saya DKK belajar untuk lebih berkreatif, emiliki solidaritas yg kuat, serta nilai sosial yg tinggi. Pada pertemuan pertama Saya DKK membuat papan mimpi (Dream Board) disana Saya DKK menuangkan mimpi-mimpi kami. Mimpi kami memang berbeda semua, tetapi jika disatukan maka mimpi kami tersebut bersama-sama untuk membangun Bangsa dan Negara Indonesia tercinta ini.

Jumat, 25 April 2014

HASIL CARA ASYIK CARI TAHU MeSRA di SMPN 49

terimakasih untuk Yenny yang menuliskan kembali hasil CACT MeSRA dan Rencana Aksi yang akan dilakukan anak-anak dalam 2 minggu kedepan.

Ini dia Hasilnya

Nama : Deby
Kelas : VIII-3
- Ketika mars SMP 49 di kumandangkan, saya melakukan pusat ( pungut sampah yang terlihat)
- Jika hari piket , saya datang paling awal
- Berpakaian rapi selama di sekolah
- Saya tidak pernah berbicara kasar saat di sekolah atau dimanapun
- Saya berusaha untuk tidak mengganggu teman
- Agar tidak kesiangan saya selalu bangun pagi
- Membaca Al-Qur’an sebelum belajar
- Mengucap salam jika bertemu guru
- Menjaga kebersihan lingkungan
- Bersikap baik selama di sekolah, dan dimana saja
- Pulang sekolah tepat waktu

Nama : Tasya Maulidiyyah
Kelas : VIII-3

Aku selalu berpakaian rapih setiap hari, sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah selalu mengikuti tata tertib sekolah, disiplin. Aku juga selalu mengerjakan pr, membantu teman saat kesusahan, memperhatikan gueru saat menerangkan, lalu aku les di tempat les aku belajar, pulang langsung mandi , makan malam, belajar mengerjakan PR dan menonton TV sebentar lalu tidur tepat waktu.


Nama : Juanita Kintan P
Kelas : VIII-6

Aku, disekolah kalau melaksanakan piket kelas dilaksanakan saat pagi hari atau sebelum masuk sekolah. Jika ada pelajaran kosong terkadang aku suka mengunjungi perpustakaan, jika terdengar mars 49, aku melakukan pusat (Pungut Sampah yang Terlihat). Saat istirahat aku selalu memakan bekal dari rumah.
Aksi :
- Penghijauan dan kebersihan dalam sekolah
- Ketertiban siswa dalam sekolah
- Bersatu dalam memecahkan masalah
- Ketegasan dalam kepeminpinan
Masalah :
- Kotornya lingkungan sekolah
- Tidak tertibnya siswa di sekolah
- Tidak ada kekompakan dalam memecahkan masalah
- Tidak tegasnya pemimpin
Dukungan :
- Orang Tua
Kinerja :
- Portopolio


Nama : Widiandini Pnta Hasan
Twitter : @widipnta

Yang sudah aku lakukan , saya selalu piket di kelas jika saya melihat ada sampah, saya ambil dan saya buang pada tempatnya karena saya selalu melihat guru mencontohkan buang sampah pada tempatnya maka saya tiru setiap ada hari besar saya membuat artikel lalu di pasang di madding.
Masalah Prioritas :
Masalah –masalah di sekolah yang paling saya gregetan untuk beraksi yaitu makan-makanan yang tidak sehat tetapi tetap di jual di dagangkan di sekolah. Bagaimana bagi para siswa yang tidak tau, apakah itu mmakanan sehat atau tidak maka itu aksi mesra yang ingin saya lakukan adalah membuat kesepakan kepada BK untuyk mempelajari membedakan makanan sehat dan yang tidak baik agar setiap siswa tau bagaimana memilah-milah makanan yang sehat dan tidak sembarangan.
Dukungan :
Dukungan yang paling saya harapkan yaitu dukungan dan para guru untuk mengingatkan kepada siswa-siswi di sekolah, juga agar mendapat dukungan dari teman-teman.


Nama : Febbi Anggraeni
Kelas : VIII-8
Aku sudah terbiasa membersihkan kelas sesuai jadwal piket untuk mewujudkan sekolah ramah anak. Aku sudah terbiasa makan pagi sebelum pergi sekolah agar ketika aku belajar staminaku bertambah jadi ketika belajar aku tidak ngantuk.
Permasalahan :
Siswa sering menyoret-nyoret tembok, meja, dan kursi.
Aksi :
Siswa jangan mencoret-coret tembok, meja, dan kursi sebaiknya siswa tuangkan corat-coret tersebut jadi seni seperti seni menggambar dan menulis.
Tokoh : Masyarakat

Nama : A’lia Lutfi H
Kelas : VIII-5

Aku sudah terbiasa melakukan piket kelas untuk mewujudkan sekolah ramah anak. Aku sudah terbiasa membuang sampah pada tempatnya agar sekolahku bersih. Aku selalu mandi dan sholat subuh sebelum berangkat ke sekolah. Selalu berpakaian rapih sebelum berangkat kesekolah. Aku selalu bangun tepat waktu. Aku selalu datang ke sekolah sebelum bel berbunyi. Aku selalu membawa bekal jika aku belum sarapan di rumah.
Kamar mandi masih kotor : ingin mengajak semua teman-teman SMPN 49 untuk menjaga dan membersihkan yempat yang sudah kotor oleh kita sendiriiiiiiii.
Ingin meminta dukungan dari teman-teman dengan cara membantu menjaga dan membersihksn lingkungan.


Nam a : Dania
Aku selalu mandi pagi , pagi selalu rapih menaati tata terbit ,bersikap baik membantu orang lain, selalui di siplin , di sekolah selalu sengerjaka pr tidak terlambat kesekolah belajar di sekolah, memperhatikan guru saat menerangkan , tidur tepat waktu.
Kamar mandi murud :
Aksi : dengan cara menjaga kebersihan kamu, agar tetap bersih dan menjaga temen-teman untujk menjaga kebersihsan.’’’’’


Nama : Andjani Putri
Kelas : VIII-6
Kalo denger laggu mars 49 di sekoalah ku mungut sampah yang terlihat (pusat) tapi ngak cumin kalo lagu aja . kalo berdiri suka rapihin baju , ramah kepada semua teman, selalu piket pada waktunya suka mampir di perpustakaan keliling, kalo kebagian vbuku yang rusak aku suka benrin buku itu.
Masalah prioritas :
Masalah yang bikin saya gereget waktu aksi yaitu teman-teman syang suka terlambat masuk sekolah/ kesiangan padahal rumahnya tidak terlau jauh maka itu aksi mesra yang ingin saya lakukan adalah menegur teman tersebut namun klo masih saja tidak bisa berubah harus ada aksi tegas dari semua pihak sekolah, harus didukung oleh semua pihak sekolah. Harus ada kesadaran dari semua pihak.

Nama :
Kelas :
Rencana Aksi GeMBIRA :
1. Pingin lebih aktif di kelas, supaya guru itu mau berkomunikasi dan tersenyum kepada saya.
2. Masalah : bully, saya mau ngajak teman-teman yang suka bully bulian untuk di ajak curhat jadi bully bullion nya di berhentiin.
Dukungan : Bicara , Prestasi , Berani.

Nama : Hani Nurhapilah
Kelas :
Aku sudah membiasakan diri sebelum berangkat sekolah saya sarapan dahulu, sebelum berangkat sekolah saya berpamitan dulu kepada orang tua , setelah sampai di sekolah sayapun menyapa teman-teman di kelas. Ketika pelajaran dimulai biasakan diri untuk aktif di kelas seperti mendengarkan guru menerangkan pelajaran, jika guru member tugas segera kerjakan setelah istirahat sayapun pergi ke kantin untuk membeli makanan , minuman, waktu istirahat saya habiskan untuk bercerita kepada teman-teman dan sambil membaca buku.

Rencana Aksi MeSRA yang akan dilaksanakan :
1. Lebih ditekankan budaya , agar siswa-siswi berwawasan pengetahuan.
- Yang harus mengikuti adalah seluruh siswa-siswi SMPN 49
- Contoh aksinya itu seperti jika ada perpustakaan keliling marilah kit abaca buku-buku tersebut. Manfaatkan juga buku-buku yang ada di perpustakaan sekolah. Selain itu saling berkomunikasi dengan teman agar saling bertukar pikiran , biasakan pula sebelum masuk/ pelajaran dimulai bacalah dulu buku pelajaran yang akan di pelajari.
- Dukungan itu kepada seluruh siswa-siswi SMPN 49
- Caranya itu kita harus ajak teman-teman kita agar mau mengikuti aksi tersebut.


Nama :
Kelas :
Yang sudah saya lakukan seperti bangun pagi lalu sholat dan membereskan tempat tidur, lalu sarapan sesudah itui berangkat sekolah, senyuman membuat hari menjadi ceria. Melaksanakan piket kelas apabila ada sampah terlihat maka aku ambil dan membuangnya ke tempat sampah.
1. Membersihkan lingkungan sekolah “ sampah organic dibuat kompos & anorganik di buat daur ulang” perkelas
2. Membersihkan lingkungan yang kumuh seluruh warga sekolah
Rencana Aksi MeSRA :
- Membersihkan lingkungan sekolah
Dukungan :
- Teman : membantu acara ini agar berjalan
- Orang tua : agar mengijinkan kami untuk ke sekolah
- Guru & kepala sekolah : agar membantu supaya acara ini berjalan lancer & menyetujuinya.
Cara untuk kerja : video


Nama : Nanda Sulastri
Kelas : VIII-1 @nadasulastri1
- Ketika mars SMPN 49 di bunyikan akan melakukan pusat (pungut sampah yang terlihat)
- Setiap pulang sekolah melaksanakan piket tepat waktu
- Bangun tidak terlambat
- Memakai baju sesuai dengan aturan
- Mengucapkan salam kepada orang tua ketika mau berangkat ke sekolah
- Membaca al-Qur’an 5 menit sebelum belajar di kelas
- Membuang sampah pada tempatnya
Kamar mandi SMPN 49 Bandung masih kurang bersih, saya dengan teman-teman yang lain ingin kamar mandi sekolah menjadi aman-nyaman dan bersih. Rencananya saya dengan teman-teman atau di bantu guru PLH akan membuat poster dengan tema kebersihan juga membuat peraturan kemudian saya akan menghimbau kepada yang lain saya memantau kamar mandi jika ada sampah saya dan teman-teman membuangnya dan membersihkannya.
Saya meminta dukungan dari siswa-siswi SMPN 49 bandung di antaranya kelas 7,8,9 juga guru PLH SMPN 49 Bandung.

Nama : Ranti Rusdiyana
Kelas : VIII-5
Aku sudah mewujudkan sekolah ramah anak dengan melakukan :
- Sarapan pagi dari rumah supaya lebih konsentrasi belajarnya
- Mandi sebelum sekolah supaya kita tidak bau
- Berpakaian rapid an berdandan sewajarnya seperti mengikat rambut dsb
- Mencium tangan orang tua dan meminta restu
- Berniat sebelum sekolah
- Bersemangat ke sekolah
- Berkonsentrasi dalam belajar
- Selalu ingat Tuhan
- Memperhatikan orang yang sedang berbicara di depan atau guru
- Menghargai orang lain, teman, sahabat, guru, dll
Isu yang menjadi masalah di sekolah adalah “saya ingin teman-teman saya dapat menghargai satu sama lain
Cara mengatasi masalahnya dengan cara saling mengingatkan satu sama lain dan saling keterbukaan dengan oknum pelakunya.
Dukungan dari teman-teman kelas VIII dengat mengingat satu sama lain.

Nama : Nuraeni Findianti
Aku sudah melakukan sarapan pagi setiap hari dan minum susu, mengecek kembali peralatan sekolah yang akan di bawa , berdoa sebelum berangkat mengucap salam pada orang tua mencium tangan orang tua , datang tepat waktu ke sekolah belajar dengan semangat bertanya bila tidak mengerti, menjaga kerapihan pakaian berbicara sopan, menaati peraturan, menghormati orang yang lebih tua , memperhatikan ketika guru sedang berbicara, selalu mandi setiap sekolah mengerjakan PR, tidak mencontek ketika ulangan meminta izin ketika ada keperluan di luar kepada orang tua untuk mewujudkan sekolah ramah anak.
Isu : berbicara kasar pada teman menggunakan nama hewan
Aksi : mengingatkan dan memberhentikan teman yang akan berbicara kasar
Orang : teman-teman dan orang tua juga orang dewasa yang menjadi contoh.

Nama : Yadi Zumardi
PRAKTEK MEWUJUDKAN SEKOLAH RAMAH ANAK
1. Aku sudah melakukan perbuatan biofori di sekolah
2. Aku selalu membiasakan hidup bersih contohnya : menyuci tangan sebelum makan
3. Aku sudah membersihkan ruang kelas sendiri
4. Aku selalu mandi pagi sebelum ke sekolah
5. Aku selalu merapihkan baju sebelum kesekolah
6. Aku sudah melakukan piket disaat jadwalnya
7. Aku selalu member salam sebelum kesekolah
8. Aku selalu member salam ketika bertemu guru
9. Aku selalu menyapa teman bila bertemu
10. Aku selalu bangun tepat waktu
RENCANA AKSI MESRA
1. Ketidak disiplinan siswa
- Isunya : misalnya dalam penampilan seharusnya kaos kaki itu harus warna putih tetapi sampai sekarang masih saja banyak yang melanggar bukan hanya kaos kaki
- Aksinya : selalu memeriksa penampilan oleh guru setiap belum masuk kelas
- Dukungan : teman, caranya membantu meberitahu guru.
Contoh : guru : membantu untuk melaksanakan aksi mesra
Kepala sekolah : membantu untuk mengintruksi kepada guru.
Nama : Raihan Erlianti

Praktek Mewujudkan Sekolah Ramah Anak :
Aku sudah melakukan bangun tanpa dibangunkan untuk diperhatikan oleh guru. Aku sudah melakukan mandi setiap berangkat ke sekolah aku sudah berusaha belajar giat agar lebih diperhatiokan orangtua. Aku sudah melakukan buang sampah pada tempatnya, aku sudah berusaha bersosialisasi dengan teman.

Rencana Aksi Mesra :
Masalah : korupsi merajalela
Rencananya : saya ingin memberantas korupsi bagaimanapun caranya korupsi yang ada di Indonesia . jika saya presiden saya akan memecat para koruptor itu.
Dukungan : aku perlu izin dari orang tua ku , karna berkat dorongan dan do’a dari mereka lah saya bisa seperti ini.
Isu : banyak koruptor yang hanya dimasukkan ke penjara tanpa dipecat. Masalahnya mereka itu diberi gaji yang cukup besar apa kurang cukup ??? perlukah mereka memakan uang rakyat sehingga melihat rakyat menderita.


Nama : Dinda Nurnuri Oktaviani

Aku telah melakukan belajar untuk mewujudkan cita-cita bersama –sama

Masalah : hampir setiap kelas dinding atau temboknya banyak corat-coret pensil atau pulpen, itu membuat suasana kelas menjadi tidak nyaman
Aksi : ingin memberitahukan jika dinding itu tidak boleh di corat-coret , itu akan membuat kelas menjadi jelek, kotor dan tidak nyaman
Dukungan : semua siswa sekolah.


Nama : Dian Padilah
Aku telah melakukan belajar bersama untuk mewujudkan kebersamaan dan menambah pengalaman dan juga me nambah materi.

Masalah. Sampah di lingkingan sekolah yang masih berserakan dimana-mana sehingga merusak lingkungan and pemandangan.

Aksi : ingin mengajak orang lain untuk menyadari lingkungan hidup sekecil apapun sampah tersebut menimbulkan bencana yang sulit di tebak, makanya ayo jaga lingkungan tempat tinggalmu .

Dukungan : semua orang
Nama : Kartini

1. Masalahnya bila ada guru/ salah satu guru yang cuek, jutek
Aksi : melakukan interaksi sosial dengan guru yaitu sapa, senyum, salam.
2. Masalah : bila ada dari antara sekolah yang berantem/ bermusuhan
Aksi : harus saling memaafkan dan harus mengontrol emosi juga harus segera dipisahkan satu sama lain.
Dukungan : guru, teman, orang tua
3. Masalah : masih ada anak yang berpakaian tidak rapih
Aksi : melakukan razia setiap pagi, di gerbang sekolah sebelum masuk.
Dukungan : Guru


nama : Tia K
Kelas 8-4

Praktek mewujudkan sekolah ramah anak
Aku sudah melakukan setiap pagi membereskan tempat tidur dan bangun pagi dibangunkan orang tua, dan sarapan pagi sebelum berangkat setiap berangkat sekolah merapihkan seragam terlebih dahulu sebelum masuk sekolah selalu oprasi semut setiap pagi agar lingkungan bersih, tidak ada sampah, nyaman selalu piket kelas setiap hari agar kelas nyaman.

Masalahnya : masih ada yang buang sampah sembarangan
Aksi : seharusnya kita tidak membuang sampah sembarangan dengan cara setiap bekas jajanan sampahnya harus dibuang ke tempat sampah.
Dukungan : dari guru dan teman-teman saling mengingatkan kepada murid ataupun teman.


Nama : Julia Kristin

PRAKTEK MEWUJUDKAN SEKOLAH RAMAH ANAK
Aku sudah bangun pagi membersihkan tempat tidur, sarapan agar dapat berkonsentrasi dalam belajar, datang sekolah tepat waktu. Melakukan kegiatan belajar dengan baik, membuang sampah pada tempatnya, menghormati guru membersihkan kelas setiap hari, mengerjakan tugas dengan baik dan benar.

RENCANA AKSI
Masalah : ingin memiliki sekolah yang bersih air yang bersih, ingin memiliki guru yang dapat mengerti murudnya.
Aksi : membersihkannya dengan bergotong royong menjaganya lebih dekat lagi dengan guru.
Dukungan : seluruh warga sekolah.


Nama : Lela Sofyani
Kelas : VIII – 5
1. Aku selalu mandi setiap hari
2. Aku datang ke sekolah tepat waktu
3. Aku selalu rapih memakai pakaian
4. Aku bangun pagi tidak di bangunkan
5. Aku sebelum berangkat sekolah sarapan terlebih dahulu
6. Aku selalu sholat tepat waktu tapi kadang bolong-bolong

Masalah : saya harap seluruh warga siswa siswi SMPN 49 tidak membuang sampah sembarangan
Aksi : membersihkan sampah dan memungut sampah yang terlihat
Dukungan : warga SMPN 4 9 Bandung


Nama : Anita S
Kelas : VIII-1

MESRA :
1. Berangkat ke sekolah
2. Senyum setiap pagi
3. Berusaha untuk berpakaian rapih
4. Menaati peraturan di sekolah
5. Sampai ke sekolah tidak telat
6. Melaksanakan piket pada jadwalnya
Aksi yang dapat saya lakukan adalah :
Untuk mengatasi masalah jutek-jutekan
1. Mencoba lebih dekat dengan guru
2. Harus lebih banyak berkomunikasi
3. Mengajak teman agar bisa dekat
4. Lebih banyak berinteraksi sesame guru dan murud
5. Meminta dukungan dari teman

Nama : Faizah Muyasaroh
Aku ingin sekolahku WC nya lebih bersih
Aku ingin sekolah ada jemputan sekolah

Harapannya, guru di SMPN 49 ini mengerti apa yang diinginkan oleh muridnya , tidak jutek dan lebih bersosialisasi dengan murid
Aksinya jika guru jutek harus member/ memulai pembacaan terlebih dahulu supaya muridnya tidak canggum mengobrol dengan guru.


Nama :

1. Aku telah membiasakan selalu membersihkan kelas sesuai dengan jadwal piket
2. Aku telah membiasakan untuk selalu mengerjakan tugas dari sekolah
3. Aku telah membiasakan ketika bertemu dengan teman selalu sapa , senyum, salam,
4. Aku membiasakan selalu bangun tepat waktu
5. Aku slalu membiasakan setelah bangun pagi mandi lalu wudhu
6. Aku sudah melakukan sebelum vberangkat sekolah merapihkan pakaian
7. Aku telah membiasakan tertib dalam kelas

Aksi Mesra :
1. Melaskukan interaksi sosial dengan guru yaitu sapa senyum salam
2. Masalah : masih ada anak yang melanggar peraturan dan tidak berpakaian rapih
3. Akasi : melakukan rajia pagi di gerbang sekolah
4. Dukungan : guru
5. Cara : unjuk kinerjamu : Varasi.

Nama : Irwan
Kelas 8-5
Aku sudah mewujudkan sekolah ramah anak, dari diri sendiri dengan sontoh sebagai berikut :
1. Dari bangun pagi aku membereskan tempat tidur, mandi,gosok gigi dan membantu orang tua merupakan kebiasaanku setiap hari
2. Pagi dari rumah menuju sekolah dengan tepat wasktu
3. Merawat sekolah dengan cara sadar diri sendiri seperti membuang sampah pd tempatnya , tidak merusak tanaman, menjaga kebersihan wc, dll.

Aksi mesra:
Masalah yg belum terpecahkan:
1. Banyak orang yang masih belum sadar akan kebnersihan
2. Meja yang bersih dicorat coret oleh tip-x

Cara menyelesaikan masalah :
1. Kerjasama dengan teman bersatu dengan guru untuk memberantasnya
2. Adanya kesadaran dari diri masing-masing

Aksi-aksui impian :
1. Ingin menyadarkan semua orang akan pentingnya kesehatan
2. Ingin mewujudkan sekolah bebas sampah
3. Menciptakan manusia cinta lingkungan

Dukungan yang paling diinginkan :
Kerjasama antara semua orang untuk membereskan suatu masalah
Kesadaran dari diri masing-masing


Nama : Popy Sofia
Kelas :VIII-3

MESRA :
1. senyum setiap hari
2. Berusaha berpakaian rapih
3. Memungut sampah
4. Membersihkan kelas
5. Menaati peraturan yang ada
6. Di sekolah ataupun kelas
7. Mengikuti pelajaran tepat waktu


AKSINYA yang dapat saya lakukan :
Isu masalah jutek- jutekan : cara mengatasinya olebih dekat sama guru berkomunikasi dan saling terbuka.

Nama : Nita Oktaviani
Kelas : 8-9

Aku sudah terbiasa tidak membuang sampah sembarangan selalu mandi pagi sebelum pergi sekolah dan merapihkan pakaian , terbiasa piket di kelas bersama teman-teman juka guru sudah masuk ke dalam kelas dan menerangkan pelajaran perhatikan dengan baik, belajar dengan rajin pulang sekolah tepat waktu, tidak main/nongkrong di satu tempat.

1. Ada salah satu guru yang kerjanya cumin menyindir , pengen ngobrol baik-baik dengan guru tersebut agar tidak menyindir lagi9 dan tidak pundung lagi
2. Dukungan dari teman dan orang tua.

Nama : Aseila Jasmine
Kelas : 8-9

1. Saya terbiasa menyapu kelas setiap hari walaupun jadwal piket saya hari kamis
2. Saya selalu mandi pagi dan memakai seragam rapih lengkap dengan atribut
3. Saya terbiasa menjaga lingkungan sekolah dengan cara membuang sampah pd tempatnya
4. Saya selalu bangun pagi untuk mandi dan menyiapkan segala sesuatu untuk sekolah

Harapannya : guru-guru di SMPN 49 seperti menutup diri dan cenderung jaim jadi komunikasi dan kedekatan murid engan guru renggang
Aksi : kalau gurunya jutek harus kita yang lebih ramah memulai pembicaraan
Missal lebih banyak berkomunikasi
Aksi diatas membutuhkan dukungan dari teman dan orang tua.


Nama : M Azhar
Kelas 8-8
Praktek : cara saya untuk mewujudkan sekolah ramah anak adalah :
- Berpkaian rapih
- Senyum setiap saat
- Tidak membeda-bedakan teman
- Piket lebih giat
- Pakaian yang bersih setiap hari
- Menyapa kesetiap teman
- Berangkat sekolah tepat waktu
- Bergaul dengan semua teman
Maslah : baju yang berceceran di setiap anak
Aksi : member tahu kepada semua siswa agar berpakaian rapih
Dengan siapa ? teman orang tua wali, guru.


Nama : Ralliya S
Aku sudah terbiasa berdiam di perpustakaan lalu aku terbiasa makan sekolah istrirahat dan aku juga kadang buli orang sedikit ,, hehehehe….. dan saya setiap sekolah pertama saya mandi lalu pake seragam , dan sewaktu itu saya terbiasa buang sampah sembarangan nah sesudah itu saya pulang sekolah.
- Paling gereget kalau ada temen yang suka sama guru terus setiap ga di respon sama guru malah marah ke aku
- Menyelesaikan masalah
- Dukungan orang tua, guru cumin dikit lah,,,,…

Nama : Fitri Sumiyati
Kleas : VIII-4
PRAKTEK MEWUJUDKAN SEKOLAH RAMAH ANAK
Aku sudah melakukan bangun pagi setiap hari, membersihkan tempat tidur, mandi, sholat setiap waktu, sarapan pagi, siap-siap ke sekolah datang ke sekolah tepat waktu , mengikuti pelajaran , menghormati guru, membuang sampah ke tempatnya, menyapu kelas, menghargai teman, kaka kelas, dll.

Rencana Aksi Mesra :
1. Masalah : ingin memberantas sampah di lingkungan sekolah, ingin memiliki guru yang ramah dan mengerti anak didiknya
2. Aksi : melakukan gerakan memungut sampah dan menyapu di sekitar lingkungan sekolah, lebih dekat denga guru
3. Dukungan : kepala sekolah , penjaga sekolah, warga sekolah, guru dan siswa-siswinya.


Nama : Wulan suci R
PRAKTEK MEWUJUDKAN SEKOLAH RAMAH ANAK
1. Aku sudah melakukan oprasi semut
2. Sudah melakukan pembuatan biofori
3. Melaksanakan piket kelas
4. Menyiram bunga
5. Mandi pagi sebelum berangkat ke sekolah
6. Memastikan untuk tidak datang terlambat ke sekolah
7. Berusaha untuk bangun pagi
8. Selalu sarapan pagi sebelum berangkat sekolah

Rencana Aksi
1. Masalah : ingin kamar mandi siswa selalu bersih, nyaman dan enak di pakai, ingin lingkungan sekolah tetap bersih terjaga
2. Aksi : dengan melaksanakan gotong royong / oprasi semut, bagi siswa siswi , tidak membuang sampah sembarangan
3. Dukungan : warga SMPN 49 Bandung


Nama : Vanisa Yulia

PRAKTEK MEWUJUDKAN SEKOLAH RAMAH ANAK
- Sudah menyirtam bunga
- Sudah menyapu lantai
- Melaksanakan piket sesuai dengan jadwal
- Mandi sebelum berangkat sekolah
- Mengusahakan untuk tidak terlambat
- Memastikan bajuku selalu rapih
- Selalu sarapan pagi sebelum berangkat sekolah

Renca Aksi MeSRA :
1. Masalah : ketidak disiplinannya guru bila datang terlambat
2. Isunya : banyak guru yg selalu bilang ke muridnya agar tidak telat tapi nyatanya guru tersebut juga terlambat
3. Aksinya : selalu member nasehat yang benar , contoh dan sikap yang lebih baik dari apa yang diucapkan.
4. Dukungannya : kepala sekolah ,,
- Kepala sekolah : selalu menegur guru / murid yang tidak menaati peraturan
- Guru : member contoh sikap yang baik
- Teman : selalu mengingatkan


Nama : Anggri Rudy F
Kelas : VIII -5

Praktek mewujudkan sekolah ramah anak
1. Sun tangan kepada guru
2. Membawa bekal ke sekolah
3. Membiasakan hidup bersih
4. Mengucapkan salam
5. Membuat biofori
6. Mematuhi aturan di sekolah
7. Melakukan tindakan yg sesuai dengan norma yg berlaku
8. Tidak melakukan pelanggaran
9. Berfikir sebelum melakukan tindakan
10. Mandi sebelum pergi sekolah
11. Merawat fasilitas sekolah
12. Melakukan oprasi semut
13. Sholat dengan tepat waktu
14. Merapihkan baju
15. Bersikap jujur
16. Bersikap adil
17. Tidak boleh ada permusuhan
18. Tidak berbohong
19. Menjaga harga diri kita
20. Melaksanakan piket kelas
21. Salam kepada orang tua
22. Menjaga tanaman
23. Berpola makan hidup sehat
24. Menjaga hak asasi manusia


Rencana aksi mesra :
1. Sampah anorganik
- Masalah isunya : sampah yang membusuk yang menyebabkan baud an adanya belatung, dan menyebabkan bau menyengat sehingga menyebabkan banyak nyamuk
- Rencana untuk mengatasinya : mendaur ulang sampah organic
- Dukungannya : dari teman, orang tua, guru tokoh masyarakat , dll
- Kinerja : narasi, foto essay, portopolio


NAMA : Ari
Praktek :
- Berpakaian dengan rapih dan bersih
- Tidak membeda bedakan teman
- Tidak mengejek teman
- Piket di kelas
- Bangun pagi
- Bergaul dengan semua teman

Masalahnya : dari penelitian saya , masih ada sampah yang berserakan
Aksi : saya akan mempertegaskan program adiwiyata
Dukungan : teman, km, guru .


Nama : Sinta
Aku sudah melakukan sarapan pagi, mandi pagi, membersihkan tempat tidur membereskan ruang kelas, kalau ada mars 49 artinya pungut sampah yang terlihat , sebelum sekolah aku mwenyiapkan seragam sekolah dengan rapih

Rencana aksi mesra :
Masalah tentang membuang sampah sembarangan
Rencana akan mengatasi masalah dengan cara menyadarkan orang-0orang agar tidak membuang sampah sembarangan kita juga harus menyadarkan diri sendiri
Dukungannya : dari teman , caranya memberitahukan kepada orang-orang agar tidak buang sampah sembarangan


Nama : Hesti
Aku sudah melakukan kebiasaan berpakaian rapih selama di sekolah, tidak membuat masalah selama sekolah, sopan terhadap guru, ramah kepada seluruh warga sekolah selalu sarapan pagi dan mandi dulu sebelum pergi sekolah

Rencana aksi :
Masalah : membuang sampah sembarangan
Cara mengatasi : dengan cara memberikan sanksi kepada orang yg membuang sampah sembarangan
Dukungan : teman yang berada di sekolah
Cara kinerja : narasi/ foto essay


Nama : Panji
Kelas VIII-8
Cara saya untuk mewujudkan sekolah ramah anak yaitu :
- Berpakaian rapih
- Berangkat sekolah tepat waktu
- Tidak membuang sampah sembarangan
- Melaksanakan piket
- Aktif saat belajar
- Bergaul dengan teman tanpa melihat statusnya
- Menyayangi teman dan saling menghargai
- Menyiram tanaman
- Menyapa teman

Masalahnya : Guru Jutek
- Aksi :
1. Ketika ada pelajaran guru tersebut saya akan mencari perhatian dengan cara aktif belajar dan semangat pada pelajaran guru tersebut
2. Jika ada masalah saya akan menerima masalhnya kepada guru tersebut
3. Tentunya saya mengerjakan aksi itu tidak sendirian bersama teman saya
4. Teman saya sengat mendukung aksi saya karena sayap[un ingin sekali guru tersebut tidak jutek lagi.




Sosok Agen MeSRA yang luar biasa

learning by doing

Menyiasati keterbatasan dan menikmati asyiknya belajar dari pengalaman nampaknya sudah mendarah daging dalam proses tumbuh bersama membangun gerakan keluarga peduli pendidikan. Kali ini sahabat-sahabat KerLiP dari OSIS SMAN 19 bandung dengan Grenarationnya ditemani Fokab dan Green SMile Inc. learning by doing melalui kegiatan Safari GeMBIRA ke SMPN 49 Bandung. pertemuan informal di Cafe Ilmu GeMBIRA setiap hari Minggu pagi sejak dibuka Februari lalu oleh Yenny Anggraeni berlanjut pada pertemuan "hampir' tiap malam di Sekretariat Green SMile Inc.-KerLiP.

Pertama kali bertemu Nirwan, ketua OSIS SMAN 19 Bandung saat saya dibantu Zakky dari Green SMile Inc., dan Iwang dari KerLiP memfasilitasi pelatihan penanganan dan pencegahan kekerasan bagi kelompok sebaya yang dilaksanakan bersama BP3APKKB Jabar tahun lalu. Saya mengemas file visioning yang dikirim oleh Bu Nia dengan Cara Asyik Cari Tahu dengan tema peduli diri, peduli sesama dan peduli semesta. Ternyata Nirwan tinggal di daerah Kanayakan juga. Dinginnya udara Lembang tak terasa lagi saat menemani Nirwan dan teman-temannya menggunakan metode kolase untuk DReAMs Board kelompok. Yang menggembirakan, ternyata ajakan untuk menggiatkan GeMBIRA bersama KerLiP di Dago Car Free Day disambut Nirwan dan teman-temannya.

Nareeta-lah yang kemudian menghubungkan kami kembali dengan kesepakatan dalam pelatihan tersebut. Nareeta, peserta didik SMAN 1 Bandung memukau teman-temannya dengan presentasi tentang rencana aksi yang akan dilakukan jika terpilih mewakili Forum Anak Daera Jawa Barat ke Forum Anak Nasional. Bahagia sekali ketika ternyata Nareeta mengakui bahwa presentasinya terinspirasi dari hasil pelatihan yang diikutinya bersama Faza, ketua OSIS SMAN 1 Kota Bandung. Perjalanan panjang mengantar Nareeta dan teman-teman dari Forum Anak Kota Bandung pulang dari kegiatan Konsultasi Anak Daerah Jawa Barat membuat kami makin apet. Nareeta kemudian mengajak teman-temannya di FOKAB termasuk Farid dari SMAN 19 Bandung untuk hadir dalam kegiatan Cafe Ilmu GeMBIRA di Dago Car Free Day. Kami sepakat untuk mulai menjangkau anak-anak jalanan agar bisa kembali menikmati indahnya dunia belajar.

Farid kemudian mengajak Nirwan dan akhirnya diikuti Sendra dan farhan. Keempat anak ini sampai semalam masih intensif datang ke Kanayakan untuk menyiapkan #amengditamankota dan menjadi co=fasilitator dalam kegiatan magang mahasiswa UNISBA.

Safari GeMBIRA

Agen-agen MeSRA dari SMAN 19 Bandung menjadi fasilitator GeMBIRA di SMPN 49 Bandung yang dilaksanakan pada tanggal 23 April 2014. Nirwan menghidupkan suasana belajar dengan tepuk hak anak, lalu tepuk semangat. Anak-anak terlihat antusias mengikuti kegiatan. Dalam evaluasi informal yang kami lakukan sambil makan, Sendra dan Zakky menyampaikan bahwa tak ada satu pun anak yang terlihat bete, meskipun yang aktif masih sebagian, tapi metode CACT dan DReAMs Board memungkinkan semua anak berpartisipasi dalam pembelajaran. Nirwan, Farid dan Sendra berkeliling memfasilitasi kegiatan CACT MeSRA dan penyusunan DReAMs Board per kelompok,

Cara Nirwan dkk memfasilitasi presentasi DReAms Board juga sangat menarik. Anak-anak diminta kedepan per kelompok kemudian presentasi dan DReAms Boardnya diserahkan ke Agen MeSRA satu per satu plus saya tentunya...:). Setiap kali selesai presentasi, Nirwan menyampaikan apresiasi dan poin-poin penting yang disampaikan anak-anak SMPN 49 Bandung.

Sendra dan Farid bergantian mendokumentasi kegiatan dengan kamera yang dibawa Farid dan kamera digital kecil yang saya bawa. Zakky membantu saya merumuskan agenda Bulan Aksi MeSRA dan rincian per kegiatan untuk bahan yang diperlukan anak-anak SMPN 49 menindaklanjuti Safari GeMBIRA. Rencana Aksi MeSRA yang dituliskan

Kegiatan #sajamamengdiluarkelas tetap dilaksanakan meskipun waktu sudah melewati jadwal yang disepakati. Anak-anak pun terlihat GeMBIRA bersama KerLiP mewujudkan Sekolah ramah Anak.

Semangat agen-agen MeSRA menularkan GeMBIRA bersama KerLiP di SMPN 49 terasa membara.
Mereka siap menjadi fasilitator GeMBIRA di Skeolah/Madrasah.

Kejeniusan dilahirkan dari kegembiraan kata Thomas Amstrong

Pelaksanaan Safari GeMBIRA

Dukungan Logistik

Ba'da subuh teh Iwang sudah bekerja menyiapkan kit GeMBIRA bersama KerLiP yang terdiri dari:
A. Bahan Pembuatan DReAMs Board untuk 5 kelompok
1. Koran bekas
2. Lem
3. Gunting
4. Kertas Plano
5. double tip
6. Pinsil warna
7. Spidol
8. Kertas HVS A4
9. Alat tulis
10. Kartu Pos untuk Capres NKRI 2014

B. APET Alat Permainan Edukasi Tradisional
1. Karet gelang hasil untunan di Cafe Ilmu GeMBIRA
2. Congklak dengan biji pelangi dari plastik
3. bola beklen dan kewuk kuning

C. LIBRA Lembar Inspirasi Bagi Ragam Anak untuk Cara Asyik Cari Tahu "MeSRA"

D. Kerangka Acuan Kegiatan Safari GeMBIRA

Nirwan dan Sendra, Agen-agen MeSRA dari Greenaration SMAN 19 Bandung, tiba jam 6 pagi. Saya dibonceng Zakky dari Green SMile Inc penggagas Youth Ecosocpreneur Internship membawa 1 tas isi kit GeMBIRA dan Nirwan dan Sendra membawa kit GeMBIRA lainnya.

SMPN 49 terletak di dekat terminal Cicaheum bersedia menjadi sasaran Safari GeMBIRA perdana di tanggal 23 April 2014 setelah melalui proses panjang. Iwang dan Iyen yang mengantarkan surat permohonan Safari GeMBIRA mendapatkan tantangan seperti biasanya. Pak Wawan salah satu PKS SMPN 49 Bandung hanya mau memberikan ijin atas instruksi Kepala Sekolah. Alhamdulillah, ternyata Kepala Sekolahnya tim penyusun dari Pokja yang dibentuk Disdik Kota Bandung untuk berkolaborasi dengan Komunitas Peduli Pendidikan menyusun Draft Juknis PPDB 2014. Sehingga, atas bantuan bu Dian dari Disdik Kota Bandung, akhirnya saya bisa menelpon Pak Nana yang tengah takziah ke Cicalengka.

Pelaksanaan Safari GeMBIRA

Sambil menunggu kesiapan soundsystem, saya mengajak anak-anak yang pernah naik pesawat untuk mengingat saat-saat sebelum take off. Beberapa anak yang mengacungkan tangan saya hampiri untuk menyampaikan apa yang mereka ingat ketika naik pesawat. Masih agak malu-malu. Tapi ada 1 anak yang dengan pede menjawab tentang suara bising pesawat padahal dia belum pernah naik pesawat hehehe. Dialog saling belajar terus diperkuat dengan 'asking" bertanya lagi tentang pengalaman duduk di kendaraan pribadi disamping sopir. Akhirnya ketemu juga dengan maksud dialog ini untuk mengenalkan budaya keselamatan dan keamanan dari resiko bencana. Bagaimanapun pengalaman belajar saya dalam kampanye dan advokasi Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana menyadarkan saya tentang pentingnya menularkan budaya aman dan selamat kepada anak-anak di sekolah dalam upaya pengurangan Resiko Bencana.


Tidak lama kemudian Farid dari FOKAB yang juga peserta didik SMAN 19 Bandung tiba.

Saya meminta Bilqis ketua OSIS untuk memimpin lagu evakuasi gempa dengan irama lagu Pelangi.
Kalau Ada Gempa Lindungi Kepala
Kalau Ada GeMpa Jauhilah Kaca
Kalau Ada Gempa Bersiaplah Antri
Berbaris Keluar Kumpul Di Lapangan.

Anak-anak kemudian mempraktekkan lagu tersebut bersama-sama dan berkumpul di lapangan. Disana kami bermain dan bergembira.

Acara dibuka oleh Pak Wawan dan perkenalan kegiatan sepintas oleh saya dan Nirwan. Sayang Pak Wawan ada kegiatan lain untuk persiapan Ujian. Tapi ada bu Lulu, guru BK dan Pak Abeng. Meski tak bergeming dari tempatnya dan kemudian digantikan oleh guru agama, saya yakin kehadiran guru-guru tersebut sangat penting artinya.

berikut rangkaian kegiatan yang ditulis oleh Zakky :
07.15-07.30 Pengenalan simulasi evakuasi gempa dengan menyanyikan dan mempraktikan lagu “kalau ada gempa” dengan irama lagu “Pelangi”
07.30-07.45 Sambutan dan Penjelasan
07.45-8.00 Tepuk hak anak dan tepuk warna
8.00-8.05 Perkenalan Agen MeSRA
08.05-08.10 Tepuk semangat
08.10-08.15 CARA ASTYIK CARI TAHU “MeSRA:
Kata inspiratif yang teringat saat mendengar kata MeSRA dan Sekolah ramah Anak
Praktik baik yang sudah dilakukan dalam upaya mewujudkan Sekolah Ramah Anak
08.20-09.15 Pembuatan DReAMs Board per kelompok dari praktik-praktik baik anggota
09.15-10.00 Presentasi Kelompok
10.00-10.30 Penyusunan Rencana Aksi MeSRA dengan langkah berikut:
a. Diantara semua isu terkait kekerasan, diskriminasi dan perlakuan salah lainnya yang pernah kamu dengar, pilih kejadian/masalah yang paling membuat kamu prihatin hingga ingin segera ber-Aksi
b. Rencana aksi MeSRA apa yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
c. Siapakah diantara Teman, Orangtua/Wali, Guru, Kepala Sekolah, Lainnya yang akan kamu yakinkan untuk mendukungmu
d. Bagaimanakah carayang paling kamu harapkan agar mereka dapat mendukung kamu menyelsaikan masalah tersebut
e. Apakah bentuk unjuk karya yang akan kamu buat untuk menginspirasi yang lain bergabung di Bulan Aksi MeSRA 2014.
mereka bisa mendukung kamu menyelesaikan masalah prioritas tersebut
10,30-11.00 Pengumpulan Rencana Aksi MeSRA dan Penulisan kartu pos untuk Capres NKRI
11.00-12.00 Sajam Ameng diluar kelas

Bagaimana serunya kegiatan Safari GeMBIRA, kita tunggu narasi-narasi dari para agen MeSRA.

foto-foto kegiatan bisa dilihat di https://www.facebook.com/keluargapedulipendidikan/media_set?set=a.10202915705885620.1073741852.1592085876&type=1

Kamis, 24 April 2014

Persiapan Safari GeMBIRA ke SMPN 49 Bandung

Kilas Balik

Bilqis jadi peserta termuda yang hadir dalam pertemuan persiapan Safari GeMBIRA Senin malam lalu. Dia datang diantar ayahnya memenuhi ajakan Farid sesama anggota Fokab. Dalam pertemuan tersebut, saya lebih banyak menyajikan file-file terkait perjalanan kampanye dan advokais pemenuhan hak pendidikan anak yang dilaksanakan KerLiP dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Fajrul dari Polban aktif menimpali dengan berbagai praktik baik yang dilaksanakan BEMPolban di daerah Cicadas KBB. Terharu dan bangga mendengar bagaimana mereka melakukan pendampingan agar anak-anak yang bersekolah di SMPN Cicadas mau melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Ksatria dan kawan-kawannya dari BEM STKS berkomitmen untuk melanjutkan rencana pendirian Sekolah Merdeka bagi anak jalanan dan kolaborasi untuk memperbanyak agen MeSRA-Mewujudkan Sekolah Ramah Anak.

Bulan Aksi MeSRA

Tanggal 20 April 2014 di Cafe Ilmu GeMBIRA kami memulai kegiatan baru untuk menyiapkan APET alat permainan edukatif tradisional. Karet gelang, congklak, dan beklen menjadi pilihan dalam pertemuan calon agen-agen MeSRA pada hari Jum;'at lalu. Berkali-kali saya menyampaikan tentang kegiatan Sepekan Aksi Pendidikan Untuk Semua yang dilaksanakan KerLiP pada periode 200-2005. Tujuannya untuk mendorong pemerintahagar mengalokasikan anggaran yang memedai untuk keenam targert PUS di kesapakatan Dakkar. Bulan Aksi MeSRA 2014 diinisiasi oleh Green SMilE Inc.KerLiP untuk mengumpulkan ragam aktivitas pada periode20 April-20 Mei 2014.

Agenda Bulan Aksi MeSRA tanggal 20 April – 20 Mei 2014

1. Safari GeMBIRA Mulai Tanggal 23 April 2014
2. Ameng di Taman Musik Setiap hari sabtu jam 9.00 – 11.30 sambil diskusi pengawalan 20% afirmasi warga miskin di PPDB 2014 dan knowledge management kegiatan Bulan Aksi MeSRA, dan visioning para agen MeSRA
3. Abadikan Ilmu dengan berbagi untuk Bandung Ibukota Buku Sejagad 2017 di Café Ilmu GeMBIRA setiap Dago Car Free Day di depan SMAN 1 Bandung
4. Festival kaulinan Budak Baheula sambil deklarasi GeMBIRA bersama KerLiP di Dago CFD tanggal 4 Mei 2014
5. Pengumpulan kartu pos untuk Capres IDAMAN Anak dan Keluarga sd 15 Mei 2014
6. Lomba pojok GeMBIRA di Sekolah/Madrasah sampai 15 Mei 2014
7. Audisi Capres NKRI Idaman Anak dan Pengumuman Lomba Tanggal 18 Mei 2014 di Café Ilmu GeMBIRA
8. Deklarasi Anak Bandung Cinta Keluarga pada Tanggal 18 Mei 2014
9. Seminar Wiratif Muda tanggal 20 Mei 2014


berlanjut....

Minggu, 13 April 2014

CARA ASYIK CARI TAHU : MEWUJUDKAN SEKOLAH RAMAH ANAK (MeSRA)

Lembar CACT MeSRA yang dibawa ke Cafe Ilmu sebanyak 50 lembar. Rencananya akan disampaikan melalui Forum Anak Kota Bandung. Beberapa anak yang sudah selesai menyusun berita acara membaca dan belajar bersama ibu Tini dari GSSI didampingi untuk mengisi CACT MeSRA. Adila adalah anak pertama yang semula tidak mau mengisi namun kemudian jadi paling bersemangat. Mulai dengan mengisi Aku Tahu tentang kata-kata yang cocok dengan MeSRA. Adila memilih kata, sopan, baik, senang dst didalamnya. Adila sangat ingin memiliki WC yang wangi dan bersih di sekolahnya. Aksi MeSRA-nya membersihkan WC sekolah 1 kali dalam sepekan. Bentuk unjuk karya pilihannya adalah menulis verita asyiknya membersihkan WC di sekolah. Ini hasil CACT MeSRA-nya Adila dan Raisa

Hasil CACT MeSRA-nya Arlian dijadikan model untuk Yayang dkk. Fotokopian Lembar CACT MeSRA pun siap dibagikan kepada warga SMPN 32, tempat Yayang dan Rizki belaar. Obrolan makin seru saat Farid, Waketua FAD datang dan menyampaikan beberaoa hsl.

Untun karet di Cafe Ilmu GeMBIRA untuk #Sajam Ameng Diluar Kelas

Waktu sudah lewat jam 7 pagi, saat Zakky siap mengantar ke Cafe Ilmu GeMBIRA. Master CACT MeSRA siap diperbanyak untuk didiskusikan dengan Forum Anak kota Bandung. Beberapa perlengkapan Dreams Board dan kemasan mamin batal dibawa. Event kali ini terinspirasi oleh #playexchange yang dishare Changemaker di twitter, #sajamamengdiluarkelas. Saat mencari foto-foto Allisa bermain dengan kawan-kawannya di rumah, ternnyata ada artikel menarik tentang main karet. Langsung saja dipublikasi di fb GeMBIRA bersama KerLiP dan dishare ke fb dan group lainnya.

Ayo main ke Dago CFD dan kumpulkan karet gelang bekas nya... di Cafe Ilmu "gembira" besok di depan SMANSA jam 7-10 pagi ya. Kita untun bareng untuk "sajamamengdiluarkelas". Tiap untunan karet yang sudah jadi kita sumbangkan ke sekolah/madrasah tempat anak-anak yang berkunjung dan menyetorkan berita acara membaca buku favorit di Cafe Ilmu GeMBIRA. Makin banyak untunan karet makin banyak sekolah yang bisa ikutan "amengsajamdiluarkelas". Nura Jamil untuk @Indonesiasehatsemua ya

Zakky dan saya mampir di toko plastik didalam pasar Simpang sebelum ke tempat fotokopian. EMpat bungkus @Rp 3.000 rasanya cukup untuk memulai.

Di Cafe Ilmu terlihat bu Tini, Iwang dan Iyen sedang bersiap membuat gelang dari tali. Perpustakaan keliling Pusarda Kota Bandung juga sudah siap menerima pengunjung. Ada Yayang dan temannya duduk memperhatikan teh Iwang.
Bu Tini, Iwang dan Ien asyik untun karet sambil menunggu pengunjung berdatangan. Untunan karet dilanjutkan Yayang dan Rizki. Yayang menyatakan rasa senangnya bisa mulai menyiapkan #sajamamengdiluarkelas sekaligus mengenalkan kaulinan lembur, budaya sunda. Kayaknya asyik juga jadi pengisi #rebonyunda ya.


Arlian, Rizki dan Yayang akhirnya bisa main karet di jalan raya depan banner Cafe Ilmu GeMBIRA dan perpustakaan keliling Pusarda kota Bandung, setelah serah terima untunan karet diberikan Manajer Cafe Ilmu GeMBIRA, Iyen. Teh Iwang sempat mencoba tapi kayaknya lumayan beurat ya teh. Sama nih udah keberatan badan.


Idenya memang dengan langkah kecil perubahan agar anak-anak lebih bugar di sekolah bisa kita dorong melalui #sajamamengdiluarkelas dengan perlengkapan yang ada di sekitar kita. Cafe Ilmu GeMBIRA siap menerima karet-karet gelang bekas nasi bungkus dst untuk diuntun bersama di Dago CFD. Tiap untunan karet akan diberikan kepada anak-anak yang bersedia memulai main karet dalam #sajamamengdiluarkelas. Harapannya kegiatan ini menginspirasi warga sekolah/madrasah terutama anak-anak untuk mewujudkan Sekolah ramah Anak dengan memanfaatkan sumber belajar di sekeliling sekolah.

Sabtu, 12 April 2014

Persiapan OPERA di Tenda Sekolah Darurat

Tenda sekolah Darurat

Adzan magrib sudah berkumandang saat kami mampir di Posko Pengungsian Gudang Jeruk di Surbakti. Anak-anak terlihat sedang menikmati lagu-lagu dangdut di TV, sedangkan tenda dipenuhi penyintas yang sedang bersiap istirahat. Menurut kepala Posko, disana tinggal 554 orang terdiri dari 223 Kepala Keluarga. Tersedia 4 jamban terpisah namun digunakan bersama antara laki-laki perempuan, anak dan dewasa. Ketika ditanyakan tentang bilik asmara, kepala Posko menyatakan bahwa para penyintas risi menggunakannya karena diluar adat istiadat mereka. hampir semua orang dewasa di posko tersebut mengandalkan bantuan karena lahan pertanian mereka tidak dapat digunakan pasca erupsi gunung Sinabung.




Setelah mengantarkan Wanti, kami menuju SKB Brastagi tempat tenda sekolah darurat dari UNICEF didirikan. Tumpukan school kit on the box masih teronggok rapi di rumah penjaga SKB. Satpol PP yang bertugas disana menyampaikan tentang perlengkapan sisa tenda darurat yang belum terpasang. Kemudian mengantar kami ke rumah Pak Markoni Sembiring, kepala SKB. Sungguh tak terbayangkan jika masyarakat sekitar bahkan pelayan publik tidak peduli bahkan terkesan menolak direpotkan oleh para penyintas anak yang terpaksa menumpang belajar di SMPN 2 Simpang Empat. Perlu waktu untuk cooling down untuk mencari titik temu. Akhirnya dengan sangat terpaksa, kami mengingatkan bahwa SKB ini juga milik publik karena dibawah Pemkab Karo. Akhirnya Pak Sembiring menyampaikan bahwa beliau siap hadir urun rembug di dinas pendidikan jika bu Kasidikmen sendiri yang menghubungi beliau melalui telpon. Duh!




Persiapan OPERA

Kami terlambat tiba di Dinas Pendidikan Kabanjahe untuk berkoordinasi dengan Kepala SMAN 1 Simpang Empat, Kepala SKB Brastagi dan Kasi Dikmen DIsdik Kabanjahe. Bu Sherlyin menerima kami dengan ramah. Ruapanya beliau berpengalaman menjadi guru BK dan merasa sangat bersyukur ada program penanganan psikososial untuk para penyintas anak ini. Kami menyampaikan beberapa hal terkait kegiatan pengembangan kapasitas yang dilaksanakan di 9 kelas dan koordinasi dengan Kepala sekolah, guru dan kepala SKB termasuk keterbatasan ruang belajar anak yang masih tinggal di Posko pengungsian. Bu Kasi DIkmen menandatangani Perjanjian Kerjasama yang sudah kami tandatangani bersama Kepala SMAN 1 SImpang Empat sebagai saksi. Beliau sangat berharap sekolah-sekolah lainnya di Kabanjahe juga dapat terinspirasi untuk mengembangkan model-model pembelajaran yang membuat anak GeMBIRA di sekolah.

>

Rupanya ada Kepala SMAN Tiganderket juga yang turut hadir di Dinas Pendidikan. Kami berkoordinasi bersama beliau untuk menyelaraskan gagasan dan harapan terkait beberapa praktik baik yang disampaikan Arlian dan Bu Nia kepada penyintas anak di SMAN 1 Simpang Empat. Pak Manan Sembiring, Kepala SMAN Tiganderket menyampaikan perkembangan program dalam dampingan Dompet Dhufa. Beliau juga sangat antusias untuk mendapatkan pembinaan yang serupa agar anak-anak GeMBIRA di sekolah.
Jelang pukul 10, Pak Sembiring baru tiba dan bergabung dengan kami untuk menyepakati beberapa hal terkait penyelenggaraan sekolah darurat di SKB Brastagi yang dipimpinnya dan pelaksanaan OPERA di salah satu tenda pukul 10 nanti. Kami berbincang sebentar sebelum berangkat ke SKB Brastagi untuk memulai OPERA disana.






Terimakasih untuk Bu Nia, Kak Abdi dan Pak Ustadz Mail bersama-sama membantu menyiapkan tenda untuk pertemuan orangtua, murid dan guru. Saya bdibantu anak-anak menurunkan Dreams Board hasil anak-anak dan perlengkapan book of me. Rencananya OPERA di POMG ini akan menampilkan seluruh dreams board dan kemudian ditanggapi dengan sungguh-sungguh oleh para perwakilan anak, guru, orangtua, komite sekolah dan kepala sekolah dalam bentuk book of me. Penuh harap praktik baik hari ini meningkatkan pengetahuan, kebiasaan dan sikap saling menghargai dalam Mewujudkan Sekolah Ramah Anak di masa sebelum pemulihan pasca erupsi Gunung Sinabung.

GeMBIRA bersama Anak dan Keluarga SMAN 1 SImpang Empat, Penyintas erupsi Gn. Sinabung

Tidak seperti biasanya, narasi GeMBIRA kali ini baru bisa ditulis saat rehat dari berbagai dokumen advokasi yang sedang kami kawal bersama sahabat-sahabat KerLiP di Jawa Barat dan kota Bandung. Syukur alhamdulillah, narasi Arlian sudah disajikan beberapa hari yang lalu.

Perjalanan

Kehormatan bagi Perkumpulan KerLiP dapat bermitra dengan para pembaharu muda dan guru pembaharu ASHOKA Indonesia melalui kegiatan kampanye dan advokasi Sekolah Madrasah Aman Bencana tahun 2011 di SMPN 11 Bandung. Terimakasih untuk bu Nia Kurniati dan Arlian Puri atas perkenan dan kerjasamanya hingga bisa berbagi inspirasi dengan para penyintas anak, guru dan keluarga SMAN 1 Simpang Empat pasca erupsi Gunung Sinabung.

Kami bertiga memulai perjalanan dari Cipaganti point di Jl. Cipaganti diiringi lambaian tangan papap yayang-nya bu Nia dan Pak Popit ayahanda Arlian yang setia mendampingi putrinya yang sangat inspiratif. Dukungan keluarga-keluarga peduli pendidikan memang sangat menentukan konsistensi perjalanan menuju peradaban IDAMAN anak dan keluarga.
Travel Cipaganti berangkat tepat pukul 00.00 wib tanggal 3 April 2014. Kami tiba di bandara Soekarno Hatta menjelang subuh. Coklat panas di warung samping mushola menghangatkan badan kami sebelum bersama-sama menjalankan ibadah shalat subuh. Alhamdulillah pesawat Garuda yang membawa kami ke Kualanamo-pun tiba tepat waktu. Pak Ustadz Mail dan mobil yang kami sewa tiba hampir bersamaan dengan waktu kami keluar di bandara kebanggaan saudara-saudara kami di Medan. Ada sedikit rasa sesal karena batal meneruskan perjalanan dengan Kereta api cepat yang tersedia gratis bagi penumpang pesawat Garuda.

Di perjalanan segera kukontak Lestari untuk koordinasi angkut perlengkapan DReAMs Board yang sudah dipesan sebelumnya melalui Aas, manajer program KerLiP di Sinabung ini. Abdi menunggu di persimpangan UNIMED menuju tempat Lestari menyimpan peelengkapan tersebut. Kami pun langsung melanjutkan perjalanan ke Kabanjahe

Kepala SMAN 1 Simpang Empat yang luar biasa


Untuk yang kesekian kalinya kami merasa sangat beruntung bisa belajar bersama para penyintas anak, guru dan keluarga di SMAN 1 SImpang Empar Kabanjahe. Ditengah keterbatasan karena menumpang belajar di SMPN 2 SImpang Empat, mereka tetap semangat memastikan setiap anak dapat menikmati indahnya dunia belajar. dukungan Pak Markoni, kepala sekolah yang luar biasa memungkinkan kami untuk menjangkau 9 kelas dalam waktu sehari. Koordinasi awal kami isi untuk menyepakati beberapa hal teknis termasuk perjanjian kerjasama sampai Juni 2014 untuk program penanganan psikososial kerjasama kami dengan Direktorat PKLK Ditjen Dikmen Kemdikbud.

Menjaring Mimpi


Sejak 2011 berkenalan dengan metode penyusunan DReAMS Board dari GSB MSA SMPN 11 dan Bu Nia, Cara Asyik Cari Tahu yang kami kembangkan mulai 2007 di Jakarta makin semarak. Buku DReAM (Daftar Rencana Anak Mandiri) yang digunakan oleh anak-anak dan keluarga mitra SANDi KerLiP bereinkarnasi lebih menarik. Kali ini Arlian dan bu Nia mengenalkan pengembangan DReAMS Board dan Book of Me untuk Rencana Aksi Mewujudkan Sekolah Ramah Anak secara individual mulai dari tahunan, bulanan sampai harian. Para penyintas anak di SMAN 1 SImpang Empat mendapatkan anugerah bisa mendengarnya langsung dari Arlian, penerima anugerah BNPB award 2013 dan dipandu bu Nia untuk kegiatan 1 jam menjaring mimpi.

Evaluasi MeSRA


Penggunaan warna untuk menunjukkan perasaan anak-anak selama program penanganan psikososial dilaksanakan KerLiP di SMAN 1 Kabanjahe terinspirasi dari paparan profesor tamu dari Jepang yang menemui kami beberapa waktu yang lalu. Sungguh menyenangkan belajar bersama para penyintas anak dalam 4 kelompok terpisah di setiap kelas untuk menyusun 12 kategori warna sesuai dengan 12 spidol yang tersedia sebagai penanda evaluasi MeSRA mingguan oleh anak-anak. Masih perlu disinkronkan karena setiap kelompok memiliki definisi sendiri mengenai perasaan yang mewakili masing-masing warna tersebut.

Ini Mimpi kami

alhamdulillah Dreams board yang disusun setiap kelompok siap untuk dipresentasikan perwakilan kelas dalam OPERA esok hari.
ini dia beberapa DReams boardnya:

Kondisi sekolah yang mereka tumpangi ini jauh dari keadaan sekolah-sekolah di kota Bandung yang mendapatkan berbagai fasilitas (tapi kita tidak pernah bersyukur malah lebih sering mengeluh). Di sekolah ini kondisi kelas jauh dari kelayakan bangkunya rusak, atapnya berlubang, banyak sampah berserakan dan kondisi kelas sangat kotor. Kondisi lapangan sekolah juga becek dan berlumpur juga banyak genangan air. Tapi anak-anak SMAN 1 Simpang empat sangat antusias dan kreatif untuk membuat Dreams Board mereka.
Catatan selengkapnya tentang DReAMS Board dan OPERA di Sekolah Darurat yang dibuat Arlian baca disini ya http://gembirabersamakerlip.blogspot.com/2014/04/perjalanan-arlian-puri-menjadi.html

Advokasi Hak Hidup bermartabat

Posko Kabanjahe rupanya selalu mengadakan rapat koordinasi pada pukul 14. Sambil menunggu sekretaris tanggap darurat hadir, kami menanyakan banyak hal seputar kondisi Gunung SInabung dan lokasi SMAN 1 Simpang Empat kepada perwakilan dari Vulkanologi. Kami baru tahu jika Gunung SInabung baru naik kelas dengan terbentuknya kubah lava. Wah ternyata pekerjaan di pusat vulkanologi mempertaruhkan nyawa juga lho! Bayangkan saja, setiap hari mereka harus memeriksa di puncak gurung yang sedang aktif ini.


Ada 2 guru dari SMAN Tiganderket yang memulai pembicaraan dengan Sekretaris, Pak Syukron. Keduanya mengkhawatirkan keselamatan anak-anak selama belajar karena lokasi sekolah berada pada 4,5 km. Pak Sekretaris meminta penjelasan dari Pusat Vulkanologi. Akhirnya disepakati untuk memindahkan kembali anak-anak SMAN Tiganderket untuk belajar di 2 sekolah terdekat setelah mengetahui bahwa sampai area 5km harus bersih dari kegiatan warga. Diskusi pun berlanjut ke persiapan sekolah darurat di SKB Brastagi.

Sayang sekali setelah disepakati akan disediakan kursi dan papan menulis oleh perwakilan DIsdik Kabanjahe ternyata dimentahkan kembali. Akhirnya kami menyepakati untuk koordinasi setingkat kepala dinas minggu depan. Sekretaris Tanggap Darurat menyatakan kesediaan untuk menyediakan sanitasi dan air bersih jika diperlukan. Beliau juga menyerahkan berkas-berkas peserta didik di madrasah yang tidak mendapatkan bantuan seperti penyintas2 anak yang belajar di sekolah.


berlanjut.....

Kamis, 10 April 2014

Perjalanan Arlian Puri menjadi fasilitator GeMBIRA bersama KerLiP pasca erupsi Gn.SInabung

Awal diajak untuk pergi ke Sinabung oleh Bu Yanti saya merasa senang sekali. Karena ini adalah sebuah pengalaman yang sangat menarik dan baru pertama kali saya diberi kesempatan untuk mengunjungi korban bencana.
Jadi, pada tanggal 2 April kita (saya, bu Nia, dan Bu Yanti) bertemu di Cipaganti lalu melanjutkan perjalanan menggunakan travel ke bandara Soekarno Hatta. Setelah itu kami malanjutkan menggunakan pesawat ke bandara Kualanamu. Kami sampai disana sekitar pukul 9 dan langsung menuju ke SMP 2 Simpang Empat tempat Diana dan teman-temannya dari SMAN 1 Simpang 4 menumpang belajar. Kami kesana untuk mengajak anak kelas 10,11,dan 12 membuat Dreams Board.
Kondisi sekolah yang mereka tumpangi ini jauh dari keadaan sekolah-sekolah di kota Bandung yang mendapatkan berbagai fasilitas (tapi kita tidak pernah bersyukur malah lebih sering mengeluh). Di sekolah ini kondisi kelas jauh dari kelayakan bangkunya rusak, atapnya berlubang, banyak sampah berserakan dan kondisi kelas sangat kotor. Kondisi lapangan sekolah juga becek dan berlumpur juga banyak genangan air. Tapi anak-anak SMAN 1 Simpang empat sangat antusias dan kreatif untuk membuat Dreams Board mereka.

Ternyata mereka mempunyai mimpi yang sangat besar untuk bangsa dan negaranya. Selain anak-anaknya, kepala sekolah yang bernama Pak Markoni ini juga beda dari kepala sekolah lainnya. Beliau selalu memfasilitasi dan mendorong murid dan gurunya menjadi lebih baik. Guru-guru disana pun hebat-hebat.


Pentingnya Perlindungan Anak


Anak-anak SMAN 1 Simpang Empat mengalami pembullyan oleh anak-anak SMP yang mereka tumpangi. Hal ini baru untuk saya karena biasanya kakak kelas yang membully. Kasihan sekali kondisi mereka apalagi tenda untuk sekolah darurat di SKB belum memiliki listrik, WC, air bersih dan meubeuler. Jadi belum bisa ditempati oleh mereka padahal untuk kelas 12 sebentar lagi akan menghadapi UN.

Setelah membuat Dreams Board saya pergi ke pengungsian. Disana keadaannya sangat memprihatinkan. Kondisi gudang jeruk yang diubah menjadi tempat pengungsian ini tidak layak. Mereka tidur bersama tanpa ada batas antara laki-laki dan perempuan dan mereka sudah ada disana selama 6 bulan. Selain itu kondisi WC juga memprihatinkan karena hanya ada sedikit WC dan itupun tanpa ada sekat lawan jenis. Kondisi makanannya pun sama memprihatinkannya karena sekarang mereka tidak lagi diberi bantuan makanan padahal mereka ini masih mengungsi dikarenakan tinggal di radius 5km dari gunung Sinabung yang masih harus tetap steril dari kegiatan apapun. Ada 3 hal yang mereka tidak sukai saat mengungsi adalah saat makan, minum dan mandi.

Saya sangat prihatin karena di Bandung kita tidak mengetahui lagi bahwa masih ada pengungsi disini. Kita hanya tahu pada saat awal meletus saja. Tapi kenyataannya kondisi mereka sangat memprihatinkan.

Setelah itu kami istirahat.

Anak-anak yang mengagumkan

Keesokan harinya kami bertemu 2 kepala sekolah, kepala SKB dan dinas setempat di dinas pendidikan. Setelah itu menuju ke SKB untuk bertemu orang tua,guru,serta siswa SMAN 1 Simpang 4 kelas 10 dan 11. Disana kami menyimak dan menyaksikan anak-anak mempresentasikan Dreams Board yang kemarin mereka buat. Anak-anak ini membuat saya kagum menjadi anak Indonesia karena mimpi mereka amat besar dan berguna bagi bangsa dan negaranya. Mereka tidak hanya memikirkan kondisi mereka sendiri tapi mereka juga memikirkan kondisi kehidupan seluruh rakyat Indonesia. Beda dengan (sebagian) anak-anak kota Bandung yang (saya temui), kalau ditanya cita-cita kebanyakan memilih untuk menjadi dokter, arsitek, insinyur,dan pengusaha. Dan alasan anak kota memilih ini agar mereka punya rumah mewah, mobil bagus dan uang banyak.


Guru serta orang tua pun sampai menangis terharu dan tidak menyangka bahwa anak-anaknya memiliki mimpi yang sangat besar dibalik bencana yang mereka hadapi. Setelah itu kami ke Posko Kabanjahe dan berkesempatan ikut rapat koordinasi. Disana saya sempat kecewa karena saat bangku dll sudah dijanjikan disediakan tapi pada akhirnya tidak jadi. Menurut mereka kenapa masih memlih tenda padahal sudah diungsikan ke sekolah lain yang memiliki tembok? Menurut saya ini sama saja dengan kita punya rumah kardus tapi kita dipaksa menumpang di rumah mewah tapi yang punya rumah ini tidak ikhlas dan tidak senang berada disana. Kalau saya sih lebih memilih tinggal di rumah kardus yang milik saya sendiri.


Setelah itu kami menuju ke kantor Bupati. Alhamdulillah saya dapat bertemu dengan Bupati walaupun hanya bersalaman dan berfoto saja padahal hal ini sama sekali tidak direncanakan. Setelah itu kami mampir di pasar buah Berastagi sebelum kembali ke Medan. Sesampainya di Medan, kami menemui ibu Meutia, psikolog (yang mendampingi penyintas anak) untuk membicarakan kondisi psikososial penyintas anak dan penyepakatan rencana tindak lanjut pengembangan kapasitas guru, anak dan orangtua. Setelah itu kami beristirahat di rumahnya pak ustadz dan berbincang bincang sampai dinihari mengenai kegiatan di Kabanjahe.

Keesokan harinya kami berkunjung ke sekolah tempat pak ustadz mengajar. Kami memfasilitasi murid dan guru membuat kerajinan dari bekas bungkus kemasan makan minum yang sudah mereka bawa dari rumah. Anak-anak sangat bersemangat walaupun kebasahan karena hujan. Mereka tetap mau belajar bersama. Setelah itu pulang ke Bandung. Dan saat saya sekolah saya bercerita kepada teman-teman kelas dan mereka semua sangat prihatin tapi juga kagum dengan mereka.

Semoga saya dapat bertemu mereka lagi suatu saat, dan bertemu anak-anak lainnya yang juga hebat di daerah lainnya

Selasa, 01 April 2014

Cafe Ilmu GeMBIRA makin seru!

Kali ini perpustakaan keliling absen dari depan gerbang SMANSA kota Bandung. Sebagai gantinya, buku-buku dari Rumah Baca KerLiP di Dago Barat diangkut Ien dan Iwang. Banner hasil kreasi bersama terlihat berdampingan dnegan banner Planet Sains. Anak-anak asyik membaca dan mengisi berita acara membaca yang disediakan. Disamping mereka terlihat ibu-ibu membuat tas unik dari kaos bekas bersama GSSI. Alhamdulillah, rupanya anak-anak Forum Komunikasi Anak Kota Bandung juga tak mau ketinggalan. Ada Yayang, Nabila, lalu Farid dan Nirwana. Disusul kemudian Faza, Nareeta dan beberapa perwakilan anak lainnya. Mereka didaulat untuk menjelaskan hak-hak anak dan usul untuk memperkuat ikatan antara orangtua dan anak remaja. Seru dech pokoknya.

Didalam, teman-teman dari Sobat Sains sudah menyiapkan alat dan bahan yang menarik bagi anak-anak yang menyerahkan berita acara membaca pekan ini. Tak ketinggalan pula sajian pencak silat yang menawan hati dari Gajah Putih yang dikerahkan Joko dan kawan-kawan YKPA dari Pangalengan. Wah senangnya.


Pukul 9.30, kami melakukan evaluasi bersama untuk perbaikan sajian Cafe Ilmu GeMBIRA minggu depan. Fokab siap bekerjasama dengan Green SMIle Inc-KerLiP untuk mempromosikan Cafe Ilmu GeMBIRA dan mengajal teman-temannya menikmati GeMBIRA dengan Sobat Sains. Bu Endang dari PKK 11 siap menyajikan daur ulang plastik bekas air mineral. Ada juga pendatang baru di Kota Bandung yang siap menuliskan asyiknya Cafe Ilmu GeMBIRA di Kompas. Hasil evaluasi juga menerima usulan menarik dari Bu Tini dengan MoHI dan gerobak bacanya. Tugas Manajer Cafe Ilmu GeMBIRA nih untuk mengurus ijin Cafe Ilmu GeMBIRA dan penyimpanan gerobak baca GSSI yang akan dilengkapi sajian menarik tentang Posko pengaduan hak anak dari Fokab dan sajian belajar jadi presenter dari PAPITA. Mudah-mudahan sajian patchwork dari bu Diana dan Kursus Bahasa Jepang dari teh Fitry segera hadir meramaikan Cafe Ilmu GeMBIRA minggu depan.